DPR minta Lion Air grup tak sembarangan seperti Metro Mini
Maskapai penerbangan diminta tak hanya mengejar keuntungan saja.
Seorang penumpang Wings Air rute Rote Ndao-Kupang, Taufiq, membuat petisi online atas kekecewaannya terhadap layanan maskapai anak usaha Lion Air tersebut. Hingga saat ini, petisi tersebut telah ditandatangani sebanyak 33.064 orang dari jumlah yang dibutuhkan 35.000.
Anggota Komisi V DPR Roem Kono ikut angkat bicara. Dia meminta Lion Air grup tak sembarangan memberikan pelayanan pada penumpang.
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Kapan pesawat Lion Air masuk bengkel untuk perawatan? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Apa saja jenis kursi terbaik di pesawat Lion Air? Menurut testimoni sebagian besar penumpang, kursi terbaik untuk armada 737 milik Lion Air adalah nomor 17 dan 20. Kursi terbaik untuk armada Airbus 330 adalah yang terdekat dengan pintu keluar.
-
Bagaimana Lion Air Group dapat menjadi maskapai terbesar di Indonesia? Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
"Makannya harus profesional sistem transportasi, jangan seperti Metro Mini sesuka-suka hati saja kaya angkot. Harus ada regulasinya yang dipatuhi. Termasuk regulasi internasional," kata Roem di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (10/6).
Ketua Koordinator Bidang Kesra DPP Partai Golkar ini mendesak Kemenhub sebagai pemangku kebijakan terkait transportasi, memberi sanksi tegas. Dia pun pengawasan lebih diperketat.
"Harus ditingkatkan terus, jangan mengabaikan value dengan mengabaikan keselamatan penumpang. Kita menyoroti betul Lion group dan penerbangan swasta lainnya, ini ketidakdisiplinan para perusahaan-perusahaan penerbangan jangan hanya mengejar keuntungan besar," ujarnya.
"Harus diberlakukan punishment, harus ada sanksi lebih tegas kalau enggak bisa amburadul sistem penerbangan kita. Karena, mahal sarana prasarana yang disiapkan oleh pemerintah," imbuhnya.