DPR Minta Pakar dan Kemenkes Jangan Ketakutan Berlebihan Pada Varian Omicron
Menurut politisi Golkar ini, belum ada penelitian yang menyatakan tingkat keparahan varian Omicron melebihi Delta.
Wakil Ketua Komisi IX DPR, Emanuel Melkiades Laka Lena meminta Kementerian Kesehatan maupun pakar kesehatan tidak takut berlebihan dengan munculnya varian Omicron. Menurutnya, bersikap waspada saja sudah cukup untuk mencegah varian tersebut.
"Kami tentu mendorong untuk kementerian kesehatan, praktisi maupun pelaku kesehatan agar waspada saja dan jangan grogi dan jangan ketakutan yang berlebihan," katanya dalam diskusi 'Antisipasi Varian Omicron Jelang Nataru 2021' di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/11).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Menurut politisi Golkar ini, belum ada penelitian yang menyatakan tingkat keparahan varian Omicron melebihi Delta.
"Toh juga sampai saat ini belum ada penelitian apapun yang mengatakan bahwa varian ini diluar lebih cepat menularkan, tingkat keparahannya lebih hebat dari delta ini belum ada," ujarnya.
Melki mengungkapkan, dari beberapa pendapat ahli, kecenderungan virus yang cepat menular, dampak keparahannya cenderung lebih rendah. Tetapi, hal itu belum berlaku bagi orang usia lanjut.
"Jadi dampak virus yang cepat menularkan itu ternyata tingkat keparahannya jauh lebih rendah untuk kategori yang berusia umum, ini belum berlaku bagi Lansia," pungkasnya.
Baca juga:
Moderna Sebut Vaksin Booster Khusus Omicron Siap Maret 2022
Cegah Omicron, DPR Soroti Aturan KCP-PEN Saat Gelombang 2 Tak Dijalankan dengan Baik
Nigeria Konfirmasi Dua Kasus Covid-19 Varian Omicron
Pasar Diguncang Varian Omicron, Nilai Tukar Rupiah Ditutup Melemah ke Rp14.387/USD
Korea Selatan Laporkan Lima Kasus Varian Omicron, Dua di Antaranya dari Nigeria
CEK FAKTA: Benarkah Varian Omicron Tak Terdeteksi Tes PCR? Simak Penjelasannya