DPR Minta Pemerintah Buat Strategi Cegah Lonjakan Covid saat Libur Akhir Tahun
Azis mengatakan, dikabarkan penjualan tiket libur akhir tahun meningkat ke berbagai tujuan di Indonesia, terutama Bali. Ia mengingatkan, pemda harus mampu sosialisasi dan tegas menindak hal yang terkait protokol kesehatan.
Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin meminta pemerintah menyiapkan rencana strategis menghadapi potensi lonjakan kasus Covid-19 di liburan akhir tahun. Pemerintah perlu menyiapkan langkah tegas bagi masyarakat yang tidak menerapkan protokol kesehatan.
"Pemerintah wajib mempersiapkan rencana strategis menjelang libur Natal dan Tahun Baru. Keamanan umum dan protokol kesehatan harus menjadi prioritas, maka perlu ada langkah-langkah konkret dalam mengantisipasi lonjakan wisatawan domestik. Jika ada aturan yang tegas, masyarakat pasti akan mematuhinya," Kata Azis dalam keterangannya, Rabu (16/12).
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
Azis mengatakan, dikabarkan penjualan tiket libur akhir tahun meningkat ke berbagai tujuan di Indonesia, terutama Bali. Ia mengingatkan, pemda harus mampu sosialisasi dan tegas menindak hal yang terkait protokol kesehatan.
"Yang terpenting adalah bahwa Pemda harus mampu mensosialisasikan, mengawasi dan menindak tegas hal-hal terkait protokol kesehatan. Harus Aktif, sehingga memberi kenyamanan bagi para wisatawan. Pemda bertangung jawab baik secara moril maupun tugasnya sebagai aparatur negara sehingga tidak terjadi peningkatan Covid-19 di daerah masing-masing, khususnya di libur akhir tahun ini," ucapnya.
Peran Aktif Kemenpar
Azis mendorong peran Kementerian Pariwisata untuk dapat bersinergi dan melakukan peningkatan komunikasi dan koordinasi dengan Pemda dalam membangun pariwisata di era covid-19. Menurutnya Kementerian perlu lebih kreatif dan aktif dalam membuat regulasi bagi Pemda sehingga penerapan pada fasilitas umum agar dapat terimplementasi dengan sempurna.
"DPR mengharapkan peran aktif dari Kementerian Pariwisata dalam membuat SOP, regulasi dan pengawasan yang menjadi acuan wajib bagi para pelaku usaha pariwisata. Ini adalah konsekuensi atas situasi yang ada saat ini, demi menjaga masyarakat tanpa terkecuali. Penerapan protokol ini berlaku untuk seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali," ujarnya.
Politikus Golkar ini mengatakan pemerintah harus bisa mengantisipasi momentum libur akhir tahun agar tidak ada lonjakan kasus Covid-19. Azis menilai dampak dari peningkatan Covid-19 akan berpengaruh langsung terhadap perlambatan pemulihan ekonomi, kesehatan masyarakat dan ketertiban umum. Ia mendesak agar pemerintah memiliki strategi yang matang dalam mengantisipasi situasi ini.
"DPR berharap pemerintah memiliki strategi yang matang sehingga tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang dapat berdampak pada perlambatan pertumbuhan ekonomi. Maka baik Pemerintah dan masyarakat harus saling bekerjasama dalam menjaga protokol kesehatan. Sehingga roda ekonomi dapat terus berputar, dan kita menjadi bangsa yang disiplin, sehat jasmani dan rohani," tutupnya.
(mdk/eko)