DPR Soroti Kerumunan Akibat Vaksinasi Massal: Lokasi Vaksin Harus Diperbanyak
"Jangan sampai yang datang ke tempat vaksinasi itu jumlahnya tidak dibatasi, kemudian orang berkerumun, itu harus kita hindarkan," kata politisi PDIP ini.
Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo menyoroti padatnya kerumunan warga di lapangan Sekolah Maitreyawira Palembang untuk mengikuti vaksinasi Covid-19. Menurutnya, diperlukan strategi agar kerumunan tidak terjadi di lokasi vaksinasi.
"Saya kira untuk program vaksinasi memang sangat dibutuhkan menjadi seorang senjata yang sangat penting untuk melawan Covid-19, jangan sampai vaksinasi yang memunculkan banyak kerumunan bisa berpotensi menjadi sumber masalah dengan penularan Covid-19, itu juga kita harus atur strateginya kita cari solusi jangan sampai terjadi kerumunan," tuturnya lewat pesan suara, Selasa (24/8).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
Rahmad menuturkan, solusinya yang perlu dilakukan adalah spot-spot vaksin diperbanyak. Sehingga, tidak tersentral dalam satu wilayah.
"Misalnya dalam satu kecamatan itu dipecah menajdi perdesa desa, memungkinkan nakes kita, kalau toh tidak dibagi dalam satu kecamatan itu dibagi beberapa titik," terangnya.
Selain itu, kata dia, perlu dibuat pembatasan bagi masyarakat yang hendak divaksin. Misalnya, dengan membuat kupon supaya jumlah orang yang divaksin bisa diatur.
"Satu tempat tarolah menggunakan kupon dengan batasan 500 nah 500 orang itu seseorang yang akan vaksin dengan mendapatkan kupon, sehingga ketika mereka datang itu yang bener-bener sudah vaksin, yang akan daftar," jelasnya.
"Jangan sampai yang datang ke tempat vaksinasi itu jumlahnya tidak dibatasi, kemudian orang berkerumun, itu harus kita hindarkan," kata politisi PDIP ini.
Berikutnya, perlu melibatkan kerja sama berbagai elemen masyarakat. Misalnya, ormas-ormas bekerja sama dengan dinas kesehatan untuk mengatur jalannya vaksinasi guna terhindar potensi tertularnya Covid-19 di area vaksinasi.
"Karena ada memang harus diakui ada yang dari rumah sehat kemudian potensimya terpapar berasal dari vaksinasi, ini harus kita hindarkan, segala kerumunan, segala bentuk memunculkan bentuk kerumunan yang berpotensi untuk penularan Covid-19 harus kita hindarkan," pungkasnya.
Diberitakan, sekitar seribuan warga Palembang memadati lapangan Sekolah Maitreyawira Palembang untuk mengikuti vaksinasi Covid-19, Selasa (24/8). Padatnya warga membuat kerumunan tidak terhindarkan.
Suasana kerumunan warga terungkap dalam video berdurasi 21 detik yang di-posting dalam akun Twitter @QaillaAsyiqah. Video itu menggambarkan suasana antrian warga yang dimulai sejak Shubuh tadi.
Salah seorang warga menuturkan, ia datang ke lokasi vaksinasi mulai pukul 05.30 WIB dan sudah terjadi kerumunan. Ketika itu belum ada satu pun petugas di lokasi karena vaksinasi dijadwalkan pukul 07.00 WIB.
"Saya ikut antrean untuk dapat nomor urut, tapi sudah banyak orang, padat sekali," kata Adi.
Begitu petugas dan panitia datang, peserta calon penerima vaksin dibariskan agar tertib. Membeludaknya warga membuat kerumunan tak terhindarkan bahkan berhimpitan.
Tadinya lumayan tertib, tapi karena banyak orang susah ngaturnya lagi. Tak lama petugas datang dan orang-orang berangsur sepi," kata dia.
Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Palembang Mirza Susanty mengaku tidak mengetahui adanya vaksinasi yang menimbulkan kerumunan itu. Menurut dia, pihaknya tidak dilibatkan sama sekali oleh penyelenggara.
Baca juga:
Antusiasme Masyarakat Balikpapan Saat Jokowi dan Prabowo Tinjau Vaksinasi
Update per 24 Agustus 2021: 32.640.998 Orang Sudah Divaksinasi Dosis 2
67 Juta Dosis Vaksin Diterima Indonesia Sepanjang Agustus
Gelar Vaksinasi Picu Kerumunan di Palembang, TNI Nilai Animo Masyarakat Sangat Tinggi
Segera Gelar PTM Terbatas, Pemkot Tangerang Percepat Vaksinasi Pelajar
Pemkot Makassar Tunggu Kiriman Vaksin Covid-19 Tambahan