DPRD DIY Desak Pemda Gelar Rapid Test Covid-19 di Pusat Keramaian
"Komisi A DPRD DIY mendesak Pemda memperbanyak rapid test di pasar dan pusat keramaian lainnya. Kita tak ingin jumlah kasus Covid-19 terus bertambah lagi tanpa ada langkah mitigasi yang terukur," ujar Eko
DPRD DIY mendesak Pemda DIY untuk menggelar rapid test massal di pusat-pusat keramaian. Rapid test ini diharapkan bisa memutus mata rantai penyebaran virus Corona di DIY.
Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto menuturkan bahwa rapid test massal di tempat kerumunan ini menjadi langkah mitigasi terukur yang seharusnya dilakukan oleh Pemda DIY.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana para peneliti menemukan virus-virus tersebut di peternakan bulu? Tim peneliti internasional menggunakan teknik yang disebut pengurutan metagenomik, jenis analisis yang memeriksa seluruh sampel DNA dan RNA. Tim meneliti jaringan paru-paru dan usus dari 461 hewan.
-
Bagaimana para peneliti menemukan virus tertua yang pernah ditemukan? Dalam sekuens mentah tersebut, mereka mencari sisa-sisa genom atau keseluruhan informasi genetik suatu organisme dari tiga jenis virus DNA: adenovirus, herpesvirus, dan papillomavirus. Dari analisis tersebut, para peneliti berhasil menemukan virus tertua yang pernah ditemukan.
-
Bagaimana para ilmuwan mengetahui virus mana yang berbahaya? Tim peneliti menggunakan sel amoeba untuk mengetahui virus apa yang berbahaya. Dalam penelitian, tim peneliti menemukan hanya satu virus yang dapat membunuh sel amoeba yaitu ‘lytic viruses’.
-
Kapan anak yang terinfeksi gondongan bisa menularkan virus? Anak yang terinfeksi bisa menularkan virus sejak beberapa hari sebelum gejala muncul hingga lima hari setelah gejala berakhir.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
"Komisi A DPRD DIY mendesak Pemda memperbanyak rapid test di pasar dan pusat keramaian lainnya. Kita tak ingin jumlah kasus Covid-19 terus bertambah lagi tanpa ada langkah mitigasi yang terukur," ujar Eko, Minggu (17/5).
Eko menuturkan saat ini persebaran virus Corona di DIY telah muncul adanya laporan kejadian transmisi lokal. Sehingga skrining untuk mengindentifikasi siapa saja yang terpapar virus Corona harus diketahui agar bisa dilakukan penanganan dengan tepat.
"Skrining yang luas saat ini diperlukan mengingat adanya kasus klaster Indogrosir Sleman. Jangan sampai titik keramaian aktivitas warga di pusat perbelanjaan itu jadi klaster baru yang menambah jumlah warga positif Corona,"urai Eko.
"Kita ingatkan juga agar semua pahami benar bagaimana pola penyebaran Corona terjadi. Patuhi protokol kesehatan. Selain itu jujur dan sampaikan keterangan kepada petugas kesehatan berkaitan dengan aktifitas 14 hari terakhir saat akses faskes," sambung Eko.
Baca juga:
Rapid Test di Pasar, Delapan Pedagang di Lubuklinggau Reaktif Covid-19
Alasan Rapid Test Butuh Pemeriksaan Lanjutan Terkait Pandemi Covid-19
Pernah Kontak dengan Pasien Covid-19, 7 Pedagang Sapi di Kupang Malah Ditolak RS
Jabar Klaim Punya Alat Baru Pendeteksi Virus, Lebih Akurat dan Murah
1 Pasien Corona di Kupang Meninggal Dunia, Keluarga Jalani Rapid Test