dr Maliana, Pasien Pertama di Sumut yang Sembuh dari Covid-19
dr Maliana tertular Covid-19 usai dua kali melakukan perjalanan ke Jakarta. Dia berada di Ibu Kota pada 4 hingga 7 Maret untuk mengikuti workshop Kemenkes terkait Covid-19, dan pada 11 hingga 13 Maret untuk studi banding ke Kemenkes terkait ruang isolasi di RSUP H Adam Malik.
Sebanyak 41 orang di Sumut telah sembuh dari infeksi Covid-19. Kesembuhan pertama terjadi pada seorang dokter yang bertugas di RSUP H Adam Malik.
Dia adalah dr Maliana atau akrab disapa dr Ana. Kepala Seksi (Kasi) Pelayanan Medis Rawat Inap RSUP H Adam Malik ini tertular Covid-19 usai dua kali melakukan perjalanan ke Jakarta. Dia berada di Ibu Kota pada 4 hingga 7 Maret untuk mengikuti workshop Kemenkes terkait Covid-19, dan pada 11 hingga 13 Maret untuk studi banding ke Kemenkes terkait ruang isolasi di RSUP H Adam Malik.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa yang membuat kelelawar rentan terhadap penyebaran virus? Salah satu faktor utama yang membuat kelelawar menjadi vektor utama penyakit adalah keanekaragaman spesiesnya. Saat ini, diperkirakan ada sekitar 1.000 spesies kelelawar yang tersebar di seluruh dunia, menjadikannya salah satu ordo mamalia yang paling beragam. Keanekaragaman ini menciptakan peluang yang lebih besar bagi virus untuk bermutasi dan menginfeksi berbagai spesies kelelawar, sehingga meningkatkan kemungkinan penyebaran ke manusia.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
"Lalu saya kembali ke Medan. Tanggal 15 (Minggu, 15/4) muncul gejala ringan seperti flu, tetapi tidak demam dan tidak sesak," ungkap dr Ana saat berbincang dengan juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah, secara online, Jumat (1/5).
Sepulang dari Jakarta, dr Ana masih sempat bekerja di RSUP H Adam Malik. Dia kontak dengan beberapa orang. Namun, dia sudah menerapkan protokol kesehatan seperti mengenakan masker dan menjaga jarak.
"Senin (16/4) badan saya terasa lemas dan Selasa gejalanya berkurang, hanya tinggal batuk. Saya kemudian dites swab oleh tim medis RSUP H Adam Malik dan tanggal 24 hasilnya keluar, saya positif," jelas dr Ana.
Dinyatakan positif, dr Ana sempat terkejut dan sedih. Dia pun cemas karena belum tahu seperti apa efek virus baru itu ke tubuhnya.
"Kaget, sedih dan cemas memikirkan bagaimana dengan keluarga-keluarga saya yang sudah kontak dengan saya. Tetapi, saat itu saya yakinkan saya pasti sembuh. Dan dengan dukungan teman-teman, keluarga saya dan tentu mendekatkan diri kepada Allah saya semakin yakin," sebutnya.
Dr Ana kemudian menjalani isolasi di RSUP H Adam Malik mulai 24 Maret hingga 4 April 2020. Tim dokter menyatakan dia sembuh pada 31 Maret dan menjadi orang pertama yang sembuh di Sumut.
Dalam kesehariannya, dr Ana dan timnya merupakan orang-orang yang mempersiapkan fasilitas untuk penanganan Covid-19 di RSUP H Adam Malik. Saat menjadi pasien, dia merasakan sendiri fasilitas-fasilitas perawatan yang dia siapkan.
"Saya merasakan sendiri menjadi pasien Covid-19 dan dirawat di RS tempat saya bekerja. Saya menjadi sangat mengerti perasaan pasien dan apa-apa saja fasilitas yang masih kurang di RS. Saya terus mencatat apa-apa yang perlu diperbaiki dan saya beri tahu kepada direksi, Alhamdulillah direksi menerimanya," tambah dr Ada.
Setelah sembuh, dr Ana mulai bekerja kembali. Pengalamannya sebagai pasien Covid-19 membantunya untuk memperkuat penanganan pandemi ini.
Dr Ana juga tidak didiskriminasi tetangga, rekan kerja dan teman-temannya. "Tidak ada yang berperilaku berlebihan kepada saya, rekan kerja, tetangga, teman semuanya memberikan dukungan. Memang mungkin mereka ada rasa takut dan saya rasa itu wajar karena adanya informasi pasien yang sudah sembuh terinfeksi kembali. Tetapi, saya rasa tidak yang berlebihan," tuturnya.
Dia berpesan agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan. Pesan khusus dia berikan kepada pasien yang sedang dirawat agar jangan stres, terpuruk, sedih berlebihan, karena menurutnya itu hanya menurunkan imun tubuh. "Jangan stres, tertekan, terpuruk dan sedih berlebihan karena itu hanya akan memperlemah imun tubuh kita. Dan untuk masyarakat Sumut bantulah tim medis dengan mematuhi protokol kesehatan," dia berharap.
(mdk/lia)