dr Reisa: Aksi Kecil Bersama Bisa Bantu Hentikan Pandemi
"Buka pintu dan jendela. Jika pintu atau jendela tidak dapat dibuka, maka air purifier dengan hepa filter dapat digunakan di dalam ruangan," kata dr Reisa.
Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru dr Reisa Broto Asmoro mengatakan, situasi darurat COVID-19 tidak dapat dihentikan hanya oleh tindak satu dua orang. Tapi aksi nyata kecil dengan mengetatkan disiplin protokol kesehatan.
Selain itu, mematuhi aturan pembatasan mobilitas dan di rumah saja, berani dan menyegerakan dites saat demam, batuk, pilek atau kontak erat dengan kasus positif. Jujur saat ditelusuri petugas pelacak kasus, melaporkan diri ke puskesmas akan berujung pada keberhasilan mengendalikan penularan Virus Sars Cov-2 varian yang berbahaya ini dan PPKM Darurat dapat selesai.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Kapan sebaiknya ke dokter kalo sakit kepala berdenyutnya ga kunjung reda? Jika sakit kepala yang dirasakan sangat parah atau berbeda dari sakit kepala biasanya.
-
Bagaimana cara tepat mendoakan Ibu yang sedang sakit? Cara yang pertama sebelum memanjatkan doa untuk ibu yang sedang sakit adalah dengan berniat karena Allah SWT. Niatkan di dalam hati bahwa tiada pertolongan yang sempurna kepada manusia kecuali dari Allah SWT. Sudah sepantasnya bagi setiap manusia untuk mengharap hanya kepada-Nya, bahkan saat berdoa untuk kesembuhan ibu yang sedang sakit.
-
Mengapa pria tersebut terinfeksi Covid-19 dalam waktu yang lama? Pria berusia 72 tahun asal Belanda yang tidak disebutkan namanya itu mengalami kekurangan kekebalan cukup parah saat ia terinfeksi virus corona varian Omicron pada tahun 2022, tepat setelah menerima beberapa kali suntikan Covid.Sejak kejadian tersebut, ia terus positif mengidap virus corona selama 613 hari hingga kematiannya pada Oktober tahun lalu.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
"Satu tindakan kecil kita berarti ribuan, bahkan jutaan nyawa selamat dan kembali beraktivitas dengan sehat. Mari tunjukkan peran kita sebagai warga negara yang peduli untuk saling melindungi," ujar dr Reisa, Sabtu (3/7).
Dia mengungkapkan, COVID-19 paling mudah menular pada kondisi ruangan tertutup, kesempatan pertemuan panjang (lebih 15 menit), dan interaksi jarak dekat, keramaian. Begitu juga aktivitas lainnya yang membuka risiko penyebaran percikan droplet seperti bernyanyi, berbicara, tertawa, terutama pada saat tidak memakai masker saat berinteraksi dengan orang lain.
"Maka penggunaan masker dengan benar dan konsisten adalah protokol kesehatan paling minimal yang perlu diterapkan semua orang saat ini, sekarang juga tanpa terkecuali," ujar dr Reisa.
Dia menjelaskan, jenis masker yang lebih baik dalam melindungi adalah masker bedah sekali pakai dan lebih baik lagi masker N95. dr Reisa juga menyampaikan, untuk saat ini penggunaan masker sekali pakai sebanyak dua lapis merupakan pilihan yang terbaik. Tujuannya menurunkan risiko droplet atau percikan air masuk ke rongga mulut dan hidung.
Dia pun menunjukkan cara memakai dua masker. “Pertama bersihkan tangan terlebih dahulu, gunakan masker bedah sebagai lapisan pertama. Pastikan kawat tipis yang terdapat di bagian atas masker bedah ditekan ke arah wajah sehingga bentuknya mengikuti bentuk hidung. Kemudian lapisi dengan masker kain yang terdiri dari 3 lapis kain," kata dr Reisa.
Dia mengingatkan, pakailah masker kain yang ukurannya pas. Pastikan tali atau karet masker kain dikaitkan dengan baik pada telinga atau diikat di bagian belakang kepala. Coba embuskan napas dan rasakan apakah masih ada udara yang mengalir dari sisi atas dan sisi samping masker."Bila masih ada, atur kembali posisi dan kekencangan masker," tuturnya.
dr Reisa menambahkan, pastikan tetap bisa bernapas dengan nyaman dan tidak merasa pusing atau berkunang-kunang karena pemakaian dua masker ini. Ganti setiap empat jam sekali hanya buka apabila tidak ada orang lain yang berjarak dua meter dan selalu cuci tangan sebelum dan sesudah membuka masker.
Dia melanjutkan, masker bedah harus dibuang setelah sekali pakai, meski ditutupi masker kain. Sementara itu, masker kain masih bisa digunakan kembali, tetapi harus dicuci terlebih dulu sampai bersih.
Selain memakai masker, masih menurut dr Reisa, mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer haruslah dilakukan berulang kali terutama setelah menyentuh benda yang disentuh orang lain seperti gagang pintu atau pegangan tangga. Menyentuh daerah wajah dengan tangan perlu dihindari. “Dan ingat pakai hand sanitizer bukan asal basah atau asal semprot. Tetap lakukan enam langkah seperti mencuci tangan dengan air dan sabun. Pastikan merata ke semua bagian tangan dan jari-jari," ujar dr Reisa.
Dia juga mengatakan, cuci tangan dengan sering, membunuh ribuan kuman yang ada di tangan. Bukan saja terlindungi dari COVID-19, juga dari bakteri virus lainnya yang saat ini juga masih ada.
Dan tak kalah penting, dr Reisa meminta masyarakat untuk beraktivitas dari rumah saja. Berinteraksi hanya dengan orang-orang yang tinggal serumah adalah pilihan paling aman. Jika harus meninggalkan rumah, maka upayakan jarak minimal 2 meter dalam berinteraksi dengan orang lain.
Kalaupun harus kontak dengan orang lain, perhatikan ventilasi udara, durasi, dan jarak interaksi untuk meminimalkan risiko penularan. Usahakan di ruang terbuka dengan sirkulasi udara yang bagus. "Jangan berlama-lama, to the point langsung ke inti interaksi atau percakapan dan selalu jaga jarak," tegasnya.
Sementara bagi yang harus berkantor, dr Reisa mengingatkan, pastikan jadwal dan kategori industri dan pelayanan sesuai aturan pemerintah dalam masa PPKM Darurat dan bergantian atau menerapkan rotasi. Ruangan kantor harus selalu disemprot disinfektan diupayakan untuk memiliki ventilasi udara yang baik.
"Buka pintu dan jendela. Jika pintu atau jendela tidak dapat dibuka, maka air purifier dengan hepa filter dapat digunakan di dalam ruangan," kata dr Reisa.
Baca juga:
Dokter Reisa Ingatkan Jangan Pertaruhkan Kesehatan, Tingkatkan Penerapan Prokes
Cerita Dokter Reisa 1 Tahun Jadi Jubir untuk Covid-19: Ini Bukan Tentang Angka
Syarat Bisa Vaksin Covid-19 Gelombang Ketiga
Ini Tips Persiapan Sebelum Divaksinasi dari dr Reisa Asmoro
Tiga Sebelum Tiga: Tips Siap Divaksinasi dari dr. Reisa