Dua hari AirAsia belum ditemukan, Polda Jatim siagakan Tim DVI
"Tim DVI juga akan melakukan pemeriksaan otopsi, pemeriksaan sidik jari, pemeriksaan DNA," kata Kombes Awi.
Polda Jawa Timur siagakan tim disaster victim identification (DVI) untuk membantu Posko Crisis Center PT Angkasa Pura I di Terminal 2 Bandara International Juanda Surabaya di Jawa Timur.
Menurut Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Awi Setiyono, tim DVI selain melakukan operasi di lokasi Pesawat AirAsia QZ 8501, juga memberikan pelayanan medis kepada keluarga penumpang pesawat nahas tersebut saat berada di Posko AirAsia.
"Untuk operasi ke lokasi di mana ditemukan posisi pesawat nanti, kita masih menunggu informasi. Jika pemerintah sudah menemukan dan menetapkan hilangnya AirAsia sebagai kecelakaan udara yang menimbulkan korban, maka Tim DVI akan bergerak menuju lokasi," papar Awi di Bandara Juanda, Senin (29/12).
Dijelaskan mantan Wadirlantas Polda Jawa Timur ini, operasi tim DVI nanti meliputi pencarian dan mengumpulkan korban yang meninggal dunia, pengumpulan data antemortem atau data korban semasa hidup, dan melakukan pemeriksaan postmortem, atau pemeriksaan properti barang milik korban.
"Tim DVI juga akan melakukan pemeriksaan otopsi, pemeriksaan sidik jari, pemeriksaan DNA, pemeriksaan antropometri, pemeriksaan odontologi dan sebagainya," jelasnya.
Tim DVI Polda Jawa Timur ini, juga akan melakukan rekonsiliasi data antomortem dan postmotem guna memastikan identitas korban secara pasti. "Setelah itu baru menyerahkan korban ke keluarganya masing-masing. Ini adalah proses terakhir dari operasi tim DVI," katanya.
Sekadar informasi, sejak ditetapkan hilang kontak, nasib AirAsia rute Surabaya-Singapura, hingga saat ini belum diketahui. Tim Basarnas, dibantu TNI-Polri serta negara-negara tetangga, tengah berupaya melakukan pencarian di tujuh titik pencarian.
Pesawat nahas yang mengangkut 155 penumpang itu sendiri, dikabarkan hilang kontak pada Minggu kemarin, setelah melakukan take off dari Bandara Juanda.
Baca juga:
Keluarga ikut cari jenazah penumpang AirAsia di Pangkalanbun
KRI Bung Tomo temukan jenazah laki-laki, anggota tubuh lengkap
Penjualan tiket AirAsia di Solo sepi peminat
Penjualan tiket AirAsia di Solo sepi
Evakuasi AirAsia, pasukan difokuskan ke Pangkalanbun
CEO AirAsia Tony Fernandes: Saya benar-benar hancur
JK analogikan pasar saham dengan penemuan AirAsia QZ8501
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Kenapa kontrak kerja Qorry di Air Asia tidak diperpanjang? Pertemuan Zoom itu diadakan jam satu siang. Pertemuan itu berlangsung 30 menit. Di situ chief atau atasan Qorry meminta maaf karena situasi penerbangan tidak memungkinkan, sehingga kontrak Qorry tidak diperpanjang.