Duduk Perkara Rosidi Warga Malang Buat Video Ancam Bunuh Polisi
Iptu Ahmad Taufik menuturkan, pelaku tidak menyebarkan videonya ke media sosial, kecuali hanya mengunggahnya sebagai status WA. Video itu diduga dilihat dan diunduh oleh orang atau kontak yang tersimpan dalam handphonenya.
Rosidi, pembuat video pengakuan sebagai pengedar narkoba dan mengancam membunuh polisi hanya menggunakannya untuk status WhatsApp (WA). Pelaku berharap peneror yang menuduhnya sebagai pengedar narkoba, dan hendak menangkapnya melihat video itu.
Kasi Humas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik menuturkan, pelaku tidak menyebarkan videonya ke media sosial, kecuali hanya mengunggahnya sebagai status WA. Video itu diduga dilihat dan diunduh oleh orang atau kontak yang tersimpan dalam handphonenya.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
"Dari status WA itu ada sekitar 57 orang yang membaca. Jadi kontaknya Rosyid (nomor yang tersimpan) itu ada yang membaca, dan dimungkinkan salah satunya men-download," ucap Taufik kepada wartawan, Rabu (12/4).
Seseorang yang mengenal Rosidi diduga kemudian menyebarkan video ancaman tersebut dan viral. Polisi kemudian mengamankan yang bersangkutan berikut barang bukti berupa handphone serta video unggahan.
Polisi pun telah menyelidiki video unggahan itu dan tidak mendapatkan bukti bahwa Rosidi sebagai penyebar video itu ke media sosial.
"HP-nya kan sudah diamankan, ternyata kita tidak mendapati bukti bahwa Rosidi ini mengunggah di media sosial," tegasnya.
Padahal video tersebut tersebar secara luas di seluruh platform seperti Snack Video, Facebook, Instagram dan lain-lain. Sementara status WA secara otomatis terhapus dalam waktu kurang dari 24 jam.
Atas dasar itulah Polres Malang menilai bahwa Rosidi kurang cukup bukti bila dijerat Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Kasatreskrim Polres Malang, Iptu Wahyu Rizki Saputro mengatakan, awalnya pelaku kesal dan termakan emosi karena diteror melalui telepon oleh seseorang tidak dikenal yang mengaku anggota polisi.
Peneror tersebut akan menangkap Rosidi atas dugaaan penyalahgunaan narkoba. Sehingga Rosidi membuat video tersebut dengan maksud balik memgancam penerornya.
"Padahal apa yang sudah dituduhkan itu, menurut Rosidi tidak benar. Sehingga terpancing emosi," ucap Wahyu Rizki Saputro.
Riski juga memastikan bahwa penelpon tersebut bukan dari anggota kepolisian. Kepastian itu setelah dilakukan pengecekan lebih lanjut.
"Bukan dari kepolisian. Sudah kami pastikan bukan dari anggota polisi," tegasnya.
Dalam Video berdurasi 1 menit, 13 detik itu Rosisi mengaku sebagai pengedar narkoba dan akan membunuh polisi kalau berani menangkapnya. Video viral tersebut disertai cacian serta makian.
Rosidi pun dimintai keterangan karena dinilai telah membuat kegaduhan dan menyebarkan ujaran kebencian dengan menantang polisi. Setelah pemeriksaan, Rosidi muncul dengan video permintaan maaf berikut permohonan agar kasusnya mendapat kesempatan untuk restorative justice.
Berikut transkrip ucapan Rosidi dalam video viral tersebut:
"Assalamualaikum wa ramatullahi wa barakatu. Ini buat polisi polisi nakoba dari Rosidi atau Rosdam. Kalau Anda mendapatkan informasi kalau Rosidi menjual narkoba, betul. Rosidi menjual narkoba. Kalau anda ingin menangkap saya, silakan di mana mana. Jangankan di rumah, di jalan saya selalu membawa narkoba," kata Rosidi di video viral itu.
"Kalau anda mendapatkan informasi dari cepu atau sp sp kalian polisi narkoba, saya bunuh semua. Jangan tanggung-tanggung, kalau sama Rosidi di mana mana OK. Saya tunggu di mana-mana kalau anda ngincer saya ya. Jangan tanggung-tanggung tapi Rosidi di mana-mana, tak culek mata kalian semua, tak tunggu, janxxx kau ini, pangkatmu ceketer ae," sambung Rosidi masih dalam video viral itu.
(mdk/eko)