DVI Polri tegaskan identifikasi korban AirAsia tetap di Surabaya
"Yang jelas untuk memindahkan fasilitas bedol desa kemari (Pangkalanbun) itu tentu kita pertimbangkan faktor efisiensi."
Direktur eksekutif DVI Polri Kombes Pol Anton Castelani menyatakan posko pusat identifikasi jenazah penumpang AirAsia QZ8501 batal dipindahkan dari Surabaya ke Pangkalanbun. RSUD Sultan Imanuddin tetap menjadi tempat registrasi jenazah sebelum di kirim ke Surabaya untuk diidentifikasi.
"Tidak jadi (dipindahkan)," kata Anton di Lanud Iskandar Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, Sabtu (3/1).
Menurutnya ada beberapa pertimbangkan posko pusat identifikasi tetap di Surabaya. Pertama, baik Sumber Daya Manusia (SDM) maupun fasilitas lebih lengkap di Surabaya.
"Yang jelas untuk memindahkan fasilitas bedol desa kemari (Pangkalanbun) itu tentu kita pertimbangkan faktor efisiensinya," terang dia.
Lanjut dia, transportasi di Pangkalanbun pun tak semudah di Surabaya. Jika digeser ke Pangkalanbun maka tak menutup kemungkinan keluarga penumpang AirAsia QZ8501 akan berkumpul di RSUD Sultan Imanuddin.
"Kemudian dengan keadaan serba keterbatasan ini tentu secara fisik dan psikis akan sangat rawan bagi anggota keluarga ini. Jadi tidak menutup kemungkinan secara emosional bisa terkikis," pungkas dia.
Seperti diketahui, RSUD Imanuddin, Pangkalanbun digunakan untuk membersihkan jenazah yang dievakuasi dari perairan. Jenazah diberi nomor dan dimasukkan ke dalam peti sebelum diterbangkan ke Surabaya untuk diidentifikasi.