Edy Rahmayadi Siap 'Dibersihkan' Dari PSSI Jika Langgar Aturan
Ketua Umum (Ketum) PSSI, Edy Rahmayadi, menyatakan nasib pejabat PSSI yang ditangkap Satgas Antimafia Sepakbola ditentukan dalam kongres. Selain aturan hukum positif, mereka terancam sanksi persepakbolaan.
Ketua Umum (Ketum) PSSI, Edy Rahmayadi, menyatakan nasib pejabat PSSI yang ditangkap Satgas Antimafia Sepakbola ditentukan dalam kongres. Selain aturan hukum positif, mereka terancam sanksi persepakbolaan.
Edy menyatakan, ada aturan di PSSI yang harus diikuti terkait pejabatnya yang turut ditangkap Satgas Antimafia Sepakbola. Prosedurnya, Exco akan bersidang untuk membahasnya.
-
Siapa yang menunjuk Eddy Rumpoko sebagai anggota Tim Transisi PSSI? Pada 8 Mei 2015, Eddy ditunjuk oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi sebagai anggota Tim Transisi PSSI.
-
Kenapa Eddy Rumpoko dirawat di RSUP Dr. Kariadi Semarang? Usman mengatakan bahwa Eddy sudah menjalani perawatan medis di RSUP Dr. Kariadi sejak Selasa (28/11) setelah mengeluh sakit sejak Minggu (26/11).
-
Siapa yang menjadi ketua Partai PSI? Sementara itu, Erina Gudono tampak mendampingi Kaesang Pangarep sebagai ketua Partai PSI.
-
Apa nama organisasi sepak bola yang menjadi cikal bakal PSP Padang? Mengutip beberapa sumber, klub PSP Padang yang diketuai Dr. Hakim ini bernaung di bawah organisasi sepak bola Padang yang bernama Ilans Padang Electal atau IPE.
-
Siapa yang mencetak gol penyama kedudukan untuk Persebaya? Namun, striker Persebaya itu mampu membayar lunas kesalahan itu dengan mencetak gol bagi Tim Bajul Ijo di babak kedua.
-
Siapa yang mendirikan PSSI? PSSI didirikan oleh seorang insinyur bernama Soeratin Sosrosegondo.
"Itulah tadi kongres, di kongres nanti dibicarakan, dia bidang apa, dia harus digantikan. Pelanggaran-pelanggaran ini harus kita bersihkan. Kalau saya melanggar pun saya harus dibersihkan," ucap Edy di Medan, Jumat (28/12).
Pernyataan Edy itu merespons pertanyaan wartawan terkait penangkapan yang dilakukan Satgas Antimafia Sepakbola terhadap anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Johar Lin Eng dan anggota Komisi Disiplin PSSI, Dwi Irianto. Selain keduanya, Satgas juga mengamankan Priyanto (mantan anggota Komite Wasit PSSI) dan Atik (anaknya).
Jika kedua pejabat PSSI itu terbukti bersalah, menurut Edy, mereka harus dihukum sesuai aturan. "Kalau dia hukum positif, nanti ada pasal-pasalnya dalam hukum positif. Kalau dihukum nanti di persepakbolaan (di) statuta ada juga aturan mainnya. (Termasuk larangan berktivitas di sepakbola) Pasti di situ. Ada dari tingkat denda sampai tingkat dia tak boleh sama sekali menyentuh tentang persepakbolaan, ada semuanya, ada tingkatannya," ucapnya.
Edy juga mengapresiasi langkah polisi menangkap para terduga mafia sepakbola, termasuk dua pejabat PSSI. Namun dia menyayangkan langkah itu baru dilakukan saat ini, tidak dari waktu lalu.
Menurut Edy, PSSI sudah minta tolong kepada kepolisian untuk mengambil langkah pembersihan mafia sepakbola, "Dari awal kan kita sudah minta tolong itu. Tolong mari kita bersama-sama, termasuk wartawan bersama-sama kita, PSSI ini kan milik kita semua, jadi kalau ada yang salah, ayo sama-sama, tapi jangan terus mengada-ada, yang tidak ada terus diada-adakan," sebutnya.
Baca juga:
Paguyuban Suporter Ingin Satgas Anti Mafia Sepak Bola Kerja Sama Dengan PPATK
Paguyuban Suporter Nilai Mafia Bola Atur Skor Secara Sistematis
Kasus Mafia Bola, Keluarga Benarkan Mbah Putih Ditangkap Polisi
Mafia Skor Bola, Priyanto Atur Wasit Pimpin Pertandingan Sesuai 'Pesanan'
Ma'ruf Amin: Mengecewakan Kalau Betul Ada Pengaturan Skor di Sepakbola Indonesia
Indonesia Football Community Dukung Polri Berantas Mafia Bola
Bambang Suryo Dihukum Seumur Hidup, Banur: Sanksinya Belum Cukup!