Eggy Laporkan Kapitra atas Dugaan Pengancaman: Kepala Saya Mau Dipecahkan
"Ngancemnya enggak tahu kapan, tapi yang telepon saya kemarin jam 11.52 WIB. Kurang lebih 3 menit, Bang ada pesan dari Kapitra suruh sampaikan ke Abang, Abang mau dipecahkan kepalanya," kata Eggy.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Eggy Sudjana melaporkan Politisi PDIP Kapitra Ampera ke Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Pusat lantaran diduga mengancam akan memecahkan kepalanya. Kapitra diduga melanggar pasal 182 KUHP tentang Perkelahian Tanding.
"Saya menggunakan hak hukum saya selaku warga negara Republik Indonesia yang merasa diperlakukan adanya tindak pidana oleh saudara Kapitra yang menantang untuk berkelahi," kata Eggy di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Pusat, Selasa (25/12).
-
Kapan Ayam Kodok menjadi makanan khas Jakarta? Menurut kisah, menu ini sudah ratusan tahun digemari warga ibu kota, bersamaan dengan kuliner legendaris lainnya yakni ikan gabus pucung dan sup daging sapi.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Siapa Jhony Saputra? Merupakan Pengusaha Muda Jhony Saputra, yang disebut sebagai pengusaha muda berkecukupan, menjabat sebagai komisaris utama di PT Jhonlin Argo Raya (JARR), sebuah perusahaan yang tergabung dalam Jhonlin Group milik Haji Isam.
-
Sejak kapan Soto Podjok Kediri eksis? Terdapat tempat nyoto legendaris di Kota Kediri, Jawa Timur. Kabarnya, warung ini sudah eksis sejak 1926 silam.
Eggy mengatakan ancaman tersebut datang dari salah satu politikus PDIP berinisial D, yang menyampaikan pesan lewat telepon selular. Sekitar pukul 11.52 WIB, Senin, kata Eggy politikus tersebut menyampaikan pesan bahwa Kapitra akan memecahkan kepalanya.
"Ngancemnya enggak tahu kapan, tapi yang telepon saya kemarin jam 11.52 WIB. Kurang lebih 3 menit, Bang ada pesan dari Kapitra suruh sampaikan ke Abang, Abang mau dipecahkan kepalanya," kata Eggy.
Dalam laporan tersebut, Eggy juga membawa beberapa saksi yang mendengar ketika pembicaraan telepon tersebut. Tidak hanya itu, pihaknya juga membawa bukti laporan panggilan dari politikus PDIP tersebut.
"Saksi saya bahwa presiden PPMI laskar-laskarnya dia dengar daya diancam gak tinggal diam," ungkap Eggy.
Tidak hanya itu Kapitra juga diduga melanggar pasal 29 Jo Pasal 45 ayat 3 UU ITE. Karena diduga mengancam pembela ulama. Laporan tersebut diterima oleh pihak Bareskrim LP/B/1675/XII/2018.
"Kita melaporkan pasal 29 jo ayat 22 tentang IT. Saya minta kapitra untuk ditangkap. Saya sangat khawatir, tingkat sangat berbahaya. Karena dikhwatiran bisa perpecahan. Saya takut, saya mengikuti anjuran salah satu capresnya," kata salah satu kuasa hukum Eggy, Pitra Romadoni.
Eggy Bikin Sensasi
Kapitra Ampera pun menanggapi laporan Eggy. Dia menilai Eggy hanya membuat sensasi saja.
"Di mana dia ngomong? Sebagai apa ngomong sama dia, jangan bikin sensasi yang murahan. Saya enggak pernah ngomong sama dia, udah lama enggak ketemu sama dia. Enggak pernah ketemu sama dia," kata Kapitra ketika dihubungi mereka.com.
Dia menjelaskan salah satu politikus PDIP berinisial D, tersebut pernah bercerita soal Eggy. Dan mengatakan bahwa Eggy sangat benci kepadanya.
"Terus dia (politikus PDIP) cerita benci banget sama abang. Terus saya bilang, bilang aja sama dia enggak usah ngomong sebelah tangan. Berantem aja sama gue dah. Gitu.Itu ngomong udah lama banget," ungkap Kapitra.
Tidak hanya itu, Kapitra juga akan melaporkan Eggy ke Polda Metro Jaya pada Kamis, 27 Desember lantaran mencemarkan nama baik. "Saya akan laporkan balik Eggy ke Polda Metro Jaya, lantaran pencemaran nama baik," kata Kapitra.
Baca juga:
Tolak Perda Berbasis Agama, PSI Disebut Cuma Ungkapkan Sikap Politik
Tak Takut Elektabilitas Anjlok, Ini Alasan PSI Tolak Perda Berbasis Agama
Soal Polemik Perda Syariah, Yenny Wahid Harap Aturan Tak Diskriminasi Warga Tertentu
Pelaporan Grace Natalie oleh Eggy Sudjana Dinilai Lucu
Ma'arif Institute Soal Perda Agama: Kita Sudah Konsisten pada Pancasila
Eggi Sudjana Nilai Pernyataan Grace Natalie Lebih Parah dari Ahok