Eijkman Akui Ada Penurunan Efikasi Vaksin Melawan Mutasi Covid-19
Herawati mengatakan hingga saat ini penelitian menunjukkan bahwa tidak ada satupun vaksin COVID-19 yang tidak efektif menangkal mutasi virus COVID-19.
Wakil Kepala Lembaga Eijkman Bidang Penelitian Fundamental Prof Herawati Sudoyo mengemukakan mayoritas produsen vaksin COVID-19 di berbagai negara sedang berlomba mencapai tingkat efikasi hingga 70 persen.
"Memang ada penurunan efikasi saat vaksin COVID-19 melawan mutasi virus COVID-19 ini. Namun, hal itu tidak mengurangi makna perlindungan yang diberikan vaksin COVID-19 itu sendiri," katanya dalam acara Dialog Produktif Semangat Selasa bertajuk "Vaksinasi Upaya Capai Herd Immunity" seperti dilansir Antara, Selasa (15/6).
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
Herawati mengatakan hingga saat ini penelitian menunjukkan bahwa tidak ada satupun vaksin COVID-19 yang tidak efektif menangkal mutasi virus COVID-19.
Pandemi COVID-19 belum berakhir, kata Herawati, mendorong pemerintah melakukan vaksinasi secara masif guna menurunkan angka penularan COVID-19 di Indonesia.
Pemberian vaksin ini merupakan solusi yang dianggap paling tepat mengurangi jumlah kasus infeksi virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit COVID-19 yang sudah mulai bermutasi di beberapa negara termasuk mutasi yang sudah masuk ke Indonesia.
Terkait upaya pemerintah untuk menyukseskan program vaksinasi, Herawati mendorong para ilmuwan untuk terus berbicara kepada publik demi meluruskan kesimpangsiuran informasi dengan menegakkan bukti dan data-data ilmiah.
“Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) akibat vaksinasi COVID-19, misalnya. Hanya terjadi di berapa persen dari sekian juta orang yang sudah divaksinasi. Akan tetapi hal-hal kecil inilah yang masuk pemberitaan dan menjadi besar. Saya pikir di sinilah porsi ilmuwan berbicara dengan data data,” kata Herawati.
Pada acara yang sama, Communication Specialist UNICEF, Rizky Ika Safitri, menyarankan penggunaan komunikasi sederhana yang mudah dipahami masyarakat akan turut membantu menyukseskan program vaksinasi.
Pemerintah juga terus berupaya mendatangkan vaksin COVID-19 melalui beragam jalur untuk menyukseskan program vaksinasi.
Juru Bicara Vaksinasi Bio Farma Bambang Heriyanto menyampaikan hingga akhir 2021, produsen vaksin seperti Sinovac sudah memberikan komitmen mengirimkan vaksin dalam bentuk bulk sejumlah 260 juta dosis.
Ada juga vaksin yang akan didatangkan dari jalur kerja sama multilateral atau fasilitas Covax yang kini telah datang sebanyak 8 juta dosis.
“Kemudian kita juga punya sumber lain dari perjanjian bilateral dengan AstraZeneca dengan komitmen sebesar 50 juta, Novavac 50 juta, dan apabila dari Covax kita bisa mendapatkan komitmen hingga 20 persen dari jumlah penduduk, kita bisa mencukupi kebutuhan dosis vaksin untuk herd immunity,” ujar Bambang.
Baca juga:
Jepang Bakal Kirim Satu Juta Dosis Vaksin Covid-19 ke Vietnam
Bakal Ditinjau Presiden, Pemkab Bogor Buka Pendaftaran Vaksinasi secara Online
Begini Mekanisme dan Jadwal Vaksinasi Massal di Stadion Patriot Bekasi
Satgas Covid-19 Optimis Target Herd Immunity di Jakarta Tercapai Agustus 2021
Jokowi Minta Anies Percepat Vaksinasi, NasDem Usul Pemprov DKI Fokus Sosialisasi