Eks Menkes Siti Fadilah Disuntik Vaksin Nusantara
Siti menyebut, penyuntikan vaksin Nusantara berjalan lancar. Dia mengaku tak mengalami efek samping apapun setelah disuntik vaksin Nusantara.
Mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari menerima suntikan sel denditrik atau vaksin Nusantara di Rumah Sakit Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto. Dia disuntik langsung oleh penggagas vaksin Nusantara, Terawan Agus Putranto.
“Sebagai relawan penelitian vaksin imunoterapi dari dr Terawan, hari ini saya disuntik sel dendritik saya sendiri yang diambil dari darah saya sendiri 8 hari yang lalu sebanyak 40 cc,” katanya melalui keterangan tertulis, Jumat (23/4).
-
Siapa Farida Nurhan? Inilah salah satu sudut rumah Farida Nurhan di kampung halamannya, yaitu di Kota Lumajang. Rumah ini tampak sangat jauh dari citra tajir melintir dan popularitasnya sebagai seorang food vlogger yang dikenal.
-
Kapan Fatimah binti Maimun wafat? Fatimah binti Maimun meninggal pada hari Jum’at 12 Rabiu’ul Awal, tahun 495 Hijriah atau 1101 Masehi.
-
Apa yang diidap Siti Badriah? Siti Badriah mengungkapkan harapannya bahwa benjolan tersebut hanyalah jerawat biasa. Namun, ketika benjolan tidak kunjung hilang dan malah makin membesar menyerupai bisul, dia merasa terganggu.
-
Kenapa Siti Purwanti meninggal? Diketahui bahwa mendiang Siti Purwanti telah lama menderita penyakit jantung dan gagal ginjal.
-
Siapa Fatimah binti Maimun? Fatimah binti Maimun merupakan pendakwah Islam di tanah Jawa sebelum Walisongo. Sosok Fatimah mencuri perhatian masyarakat biasa hingga bangsawan di wilayah Jawa Timur.
-
Apa profesi Farida Nurhan? Inilah salah satu sudut rumah Farida Nurhan di kampung halamannya, yaitu di Kota Lumajang. Rumah ini tampak sangat jauh dari citra tajir melintir dan popularitasnya sebagai seorang food vlogger yang dikenal.
Siti menyebut, penyuntikan vaksin Nusantara berjalan lancar. Dia mengaku tak mengalami efek samping apapun setelah disuntik vaksin Nusantara.
“Seperti suntikan biasa. Tidak ada yang saya rasakan sama sekali,” ujarnya.
Setelah menjalani penyuntikan sel denditrik, Siti menunggu jadwal pengambilan sampel darah untuk membandingkan kadar antibodi sebelum dan sesudah divaksin. Usai sampel darah diambil, dia akan menjalani pemeriksaan laboratorium lanjutan sebagai bagian pengembangan vaksin Nusantara.
“Saya sudah diberi jadwal untuk kembali ke RSPAD lagi untuk melanjutkan pemeriksaan lab dalam rangka penelitian vaksin Nusantara,” jelasnya.
Sebelumnya, Siti mengaku bersedia menjadi relawan uji klinik fase dua vaksin Nusantara karena pengembangannya cukup inovatif. Selain itu, penelitian vaksin gagasan Terawan itu berbeda dengan pengembangan lainnya.
"Harapan saya kalau memang uji klinik ini mendapatkan hasil yang positif, artinya hipotesis dr Terawan terbukti," ujarnya.
Sementara Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) belum memberikan izin uji klinik tahap dua vaksin Nusantara. Sebab, uji klinik fase satu sel denditrik itu belum sesuai standar pengembangan vaksin.
"Saya kira penilaian BPOM sudah final dan kami menunggu koreksi yang sudah akan dilakukan," katanya dalam konferensi pers, Jumat (16/4).
Mengenai sikap peneliti vaksin Nusantara yang tetap melanjutkan uji klinik fase dua, BPOM enggan menilai. Menurut BOPM, pihaknya tak memiliki kewenangan untuk menilai tahapan pengembangan vaksin yang seharusnya belum dilakukan.
"Apa yang sekarang terjadi itu tentunya di luar BPOM, bukan kami menilai itu. BPOM melakukan pendampingan saat uji klinik sesuai dengan standar-standar good clinical trial yang berlaku internasional, yang berlaku umum," ujarnya.
Sebagai informasi, temuan BPOM, uji klinik fase satu vaksin Nusantara belum sesuai standar. Di antaranya, pembuatan vaksin Nusantara tidak steril. Selain itu, data keamanan uji klinik fase satu vaksin Nusantara dihilangkan peneliti.
Baca juga:
Pimpinan DPR Cerita Proses Sebelum Disuntik Vaksin Nusantara oleh Terawan
Rombongan Anggota DPR Disuntik Vaksin Nusantara di RSPAD Gatot Soebroto
Jokowi Soal Vaksin Nusantara: Masak Politikus dan Lawyer Ngurusin, Apa Urusannya?
Kapuspen Jelaskan Vaksin Nusantara Bukan Program TNI
Utang Nyawa kepada Dokter Terawan, Aburizal Bakrie Pilih Disuntik Vaksin Nusantara
RSPAD Soal Vaksin Nusantara: Kalau Disuntik Pasti Ada Gejala