Eks Penyidik: KPK Sedang Gamang Ungkap Penggunaan Jet Pribadi Terkait Kaesang
Yudhi juga mempertanyakan KPK yang tiba-tiba mengambil keputusan lempar tangkap.
Pergantian pengusutan fasilitas mewah jet pribadi milik anak bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep dari Direktorat Gratifikasi ke Direktorat Pelayanan Laporan dan Pengaduan Masyarakat (PLPM) Komisi Korupsi (KPK) membuahkan banyak pertanyaan.
Sebab pergantian itu terjadi secara mendadak hingga meninggalkan banyak jejak kecurigaan dan dinaili KPK takut akan mengusut hal tersebut.
- Mantan Jubir KPK Apresiasi Kaesang Datangi KPK Klarifikasi Penggunaan Jet Pribadi
- Makna Penting Kedatangan Kaesang ke KPK Klarifikasi soal Naik Jet Pribadi ke AS
- KPK soal Laporan Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi Kaesang: Bila Alat Bukti Lengkap, Ditindaklanjuti
- KPK Beri Waktu 30 Hari Buat Kaesang Jelaskan Isu Pemakaian Jet Pribadi
"KPK saat ini sedang gamang mengungkap penggunaan pesawat jet pribadi terkait dengan Kaesang. Seharusnya perkara ini sederhana karena sebetulnya KPK sudah benar ketika mengatakan akan mengklarifikasi kepada Kaesang terkait dengan pengguna pesawat jet pribadi," ucap mantan penyidik KPK, Yudi Purnomo saat dihubungi merdeka.com, Kamis (5/9).
Semestinya, menurut Yudi langkah KPK mengundang Kaesang untuk mengklarifikasi soal fasilitas Jet Pribadi bersama istrinya ke Erina Gudono bepergian ke USA menjadi keuntungan bagi mereka. Mulai dari apakah hal tersebut berkenaan dengan kegiatan pribadi, sumber dana, dan lain sebagainya.
KPK Saling Lempar
Di satu sisi klarifikasi itu, kata Yudi dirasa-rasa sangat dibutuhkan sebab walaupun Kaesang bukan penyelenggara negara tapi tidak dengan lingkungan keluarganya.
"Kita tahu memang Kaesang ini kan adalah bukan penyelenggara negara, bukan pegawai negeri yang termaktub dalam gratifikasi. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa dia bersinggungan dengan ayahnya yang merupakan presiden atau kakaknya yang dulu pernah jadi walkot Solo," singgung Yudi.
Yudhi juga mempertanyakan keputusan KPK yang tiba-tiba mengambil keputusan lempar tangkap antar Direktorat tersebut. Sebab pada akhirnya keputusan Komisi Antirasuah itu juga berdampak kepada masyarakat.
"Namun sekali lagi menurut saya, mau Klarifikasi mau investigasi seharusnya KPK form dulu di situ, sehingga ketika berubah begini publik bukannya dukung KPK malah mempertanyakan karena kan bolanya ada di tangan KPK," tegas mantan penyidik KPK itu.
"Jadi justru yang seperti ini tidak bagus karena akan jadi preseden yang buruk terkait dengan penegakan hukum," sambung dia.
- Potret Mahalini Pulang Kampung ke Bali, Cantik Banget saat Buat Kue di Dapur & Ternyata Disusul Adik-adik Rizky Febian
- Momen IShowspeed Diberi Batik Dibilang Khas Malaysia, Langsung Cari Tahu Ternyata Asal Indonesia
- Potret Kamar Bunda Corla di Rumah Ivan Gunawan, Ayu Ting Ting 'Kok Bau?'
- Ibunda Beberkan Bullying Dialami dr Aulia Berujung Kematian: Dibentak Saat Sakit Hingga Tugas Nyaris 24 Jam
- Disebabkan Karena Faktor Genetik atau Lingkungan, Ketahui Penyebab Terjadinya Buta Warna pada Seseorang
Berita Terpopuler
-
Jokowi Tak Mau Buru-Buru Teken Kepres Pemindahan IKN, Ternyata Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Bahlil Minta Jokowi Naikkan Gaji PNS Kementerian ESDM, Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024