Eks rektor Unsoed protes dikawal ketat bak teroris saat sidang
Pengacara menilai, pengawalan Edy dari Purwokerto ke Semarang oleh 6 Brimob bersenjata laras panjang sangat berlebihan.
Mantan Rektor Universitas Jenderal Soedirman, Edy Yuwono, protes dengan penjagaan ketat yang dilakukan padanya saat akan menjalani sidang kemarin. Seperti diketahui, kemarin Edy bersama dua bawahannya mendengarkan pembacaan dakwaan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Kota Semarang,
Sugeng Riyadi, sebagai ketua tim pengacara Edy Yuwono, tak terima kliennya dikawal ekstra ketat sejak Purwokerto sampai Semarang.
"Kemarin itu (penjagaan) over, tidak seharusnya seperti itu karena sampai ke toilet dan masuk ke polsek setempat saat beristirahat tetap dikawal dengan senjata siap tembak. Itu terlalu lah," protes Sugeng, Kamis (28/11).
Pemindahan Edy Yuwono dilakukan pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Purwokerto pada Rabu (27/11) dini hari. Sepanjang perjalanan, Edy Yuwono bersama dua tersangka lainnya, Budi Rustomo dan Winarto Hadi, dikawal enam anggota Brimob bersenjata laras panjang.
"Kami akan ajukan protes atas perlakuan terhadap klien kami," ujarnya.
Menurutnya, Edy tak mungkin melarikan diri sehingga tak perlu dijaga ketat seperti itu. Selama ini, lanjut Sugeng, Edy juga selalu kooperatif menjalani pemeriksaan.
"Kami rasa pak rektor bukan teroris yang mau lari atau meledakkan diri," lanjutnya.
Terpisah, Kepala Kejari Purwokerto, Erwindu berkilah pengawalan tersebut sesuai prosedur.
"Penjagaan ini dilakukan untuk menjaga keamanan sepanjang perjalanan. Karena perjalanan sepanjang Purwokerto sampai Semarang cukup jauh dan daerah yang dilalui cukup rawan," jelasnya.