Ekspresi Anas Urbaningrum usai Bebas: Merdeka, Merdeka, Merdeka!
Anas Urbaningrum tetap dalam pengawasan dan harus melapor secara rutin selama tiga bulan ke depan dengan status Cuti Menjelang Bebas (CMB).
Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum resmi bebas. Dia disambut ratusan simpatisan saaat keluar dari Lapas Sukamiskin, Kota Bandung, Selasa (11/4).
Anas tetap dalam pengawasan dan harus melapor secara rutin selama tiga bulan ke depan dengan status Cuti Menjelang Bebas (CMB).
-
Kapan Alun-alun Puspa Wangi Indramayu diresmikan? Sebelumnya alun-alun ini diresmikan pada Jumat (9/2) lalu, setelah direnovasi sejak 19 Mei 2021.
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Kapan Hasjim Ning lahir? Lahir pada 22 Agustus 1916, Hasjim memang dikenal sebagai pengusaha dengan julukan Raja Mobil Indonesia.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
Dari pantauan, simpatisan yang menunggu dari pukul 11.00 WIB bersorak saat Anas keluar dari pintu Lapas sekira pukul 13.30 WIB, diantarkan Kalapas Sukamiskin, Kunrat Kasmiri. Tak lama setelah itu, dia menghampiri kerumunan dan menyampaikan pidato.
Di antara kerumunan, tampak hadir Ketua DPW NasDem Jabar, Saan Mustopa; Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara, I Gede Pasek Suardika; Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Mamun Murod; hingga mantan kader Partai Demokrat, Angelina Sondakh.
“Hari ini 11 April 2023, diantar kepala sekolah, Pak Kunrat Kasmiri, saya dapat berdiri di tempat ini untuk mengikuti mengikuti program cuti menjelang bebas selama tiga bulan ke depan,” kata Anas Urbaningrum.
Ia berterimakasih kepada pihak-pihak yang selalu memberikan dukungan selama ia menjalani masa tahanan selama lebih dari 9 tahun, dari mulai jajaran Lapas hingga simpatisan.
“Pertama terima kasih kepada kalapas dan seluruh jajaran yang selama ini sudah membina saya dan kami semua yang ada di dalam sampai ke titik bebas. Itu satu hal yang tidak mungkin saya lupakan,” kata dia.
“Terima kasih kepada semuanya yang hadir dan yang tidak hadir, yang mengirimkan doa, harapan semuanya ada di dalam relung hati saya terdalam. Kita bukan individu yang bergerak sendiri-sendiri tapi sebuah jalinan komunitas perjuangan,” ia melanjutkan.
Ia mengakhiri momen itu dengan mengajak para simpatisan yang datang dari berbagai organisasi untuk menjaga kondusivitas.
“Merdeka.. merdeka.. merdeka..,” teriak Anas.
(mdk/ray)