Empat keistimewaan Ustaz Jeffry saat meninggal
Banyak juga yang menyebut Uje meninggal dalam kondisi khusnul khotimah.
Ustaz Jeffry Al Buchori meninggal dalam usia 40 tahun. Da'i yang dikenal gaul ini meninggal dalam sebuah kecelakaan tunggal di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Uje, panggilan akrab Ustaz Jeffry, meninggalkan sejuta kenangan bagi keluarga dan penggemarnya. Uje memang dikenal sebagai ustaz gaul. Gaya ceramahnya yang membumi dan moderat membuatnya disukai semua lapisan. Bahkan tak jarang Uje menggunakan sapaan seperti 'Ya nggak jek' untuk mendekatkan diri dengan jamaahnya yang muda-muda.
-
Bagaimana Abidzar meniru gaya almarhum Ustaz Jefri? Melalui potongan video singkat yang beredar, Abidzar tampak mengenakan kacamata khas ayahnya lengkap dengan peci.Suara Abidzar yang serak membuat publik menyebut dirinya bak kembaran Ustaz Jefri.
-
Bagaimana Uje meninggal? Pada 26 April 2013 dini hari, Uje mengalami kecelakaan tunggal di Pondok Indah. Saat itu Uje tengah mengendarai sepeda motor jenis Kawasaki, sendirian.
-
Kapan Uje meninggal? Kiprah ustaz gaul ini hanya bertahan hingga usia 40 tahun. Pada 26 April 2013 dini hari, Uje mengalami kecelakaan tunggal di Pondok Indah.
-
Di mana Ustaz Solmed memamerkan gaya hidup mewahnya? Rumah 2 lantai dengan 10 kamar tidur, dilengkapi dengan fasilitas seperti sirkuit mini, lapangan futsal, dan gym, menjadi sorotan.
-
Kapan Gege meninggal? Joe atau Juhana Sutisna dari P Project mengalami duka atas meninggalnya putra kesayangannya, Edge Thariq alias Gege, pada pertengahan Mei 2024.
-
Apa yang dilakukan ustaz FS terhadap santriwati? Tersangka FS dijerat Pasal 47 Jo Pasal 50 Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2014 tentang hukum Jinayat dengan ancaman kurungan penjara paling lama 200 bulan.
Sebelum menjadi da'i kondang, Uje awalnya hanya remaja biasa. Bahkan Uje tergolong remaja yang nakal. Uje pernah terjerumus dalam jerat narkoba. Namun setelah mendapat hidayah, Uje akhirnya berubah 180 derajat. Uje bahkan menjadi da'i kondang dan selalu diundang sebagai penceramah di mana-mana.
Banyak juga yang menyebut Uje meninggal dalam kondisi khusnul khotimah. Setelah meninggal, keistimewaan pria berusia 40 tahun ini pun terlihat.
Berikut 4 keistimewaan ustaz Uje saat meninggal dunia.
Jenazah Uje diantar ribuan orang
Uje memang bukan sembarang dai. Hal ini terlihat dari para pengantarnya yang mencapai ribuan orang.
Ribuan orang rela berjalan kaki dari Masjid Istiqlal untuk menghantarkan Uje ke tempat peristirahatan terakhirnya di TPU Karet Tengsin, Jakarta Pusat.
Selama dalam perjalanan, tak henti-hentinya salawat berkumandang mengiringi jenazah Uje. Ribuan orang berduka dengan kepergian Uje.
Uje meninggal di Hari Surga
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat menyebut Ustaz Jeffry Al-Buchori meninggal dalam keadaan syahid. Sebabnya Ustaz Uje, demikian ia disapa, meninggal pada hari Jumat atau hari surga.
Ketua MUI Jawa Barat KH Hafid Utsman menuturkan ciri-ciri masuk surga itu Tuhan memanggilnya pada hari Jumat.
"Kepergian Uje ke Rahmatullah itu bagus menurut agama sebab di hari Jumat. Jumat seperti hari surga atau syahid," katanya di Bandung, Jumat (26/4).
Meski demikian, kata dia, pada dasarnya tidak ada hari yang buruk. Namun Jumat adalah hari yang baik. "Insya Allah Ustaz Uje masuk surga," jelasnya.
?
Mulai dari presiden, menteri hingga rakyat berduka
Meninggalnya Ustaz Jeffry menjadi dukacita bagi seluruh rakyat Indonesia. Presiden SBY, menteri dan seluruh kalangan menyampaikan salam perpisahan untuk Uje.
Dalam status twitternya, Presiden menilai Uje sebagai sosok yang mencerahkan. "Kita kehilangan lagi orang baik yg mencerahkan. Selamat jalan Ustadz Jefri, semoga nilai yg disebarkan bisa menginspirasi kita semua. *SBY*," tulis Presiden SBY dalam akun twitter @SBYudhoyono miliknya.
Karangan bunga pun berderet dari para pejabat. Mulai dari Menteri Pendidikan Muhammad Nuh hingga Kasad Jenderal Pramono Edhie Wibowo mengirimkan rangkaian duka cita.
Sementara itu ribuan masyarakat mengantarkan Uje ke peristirahatan terakhirnya.
Meski meninggal, Uje tetap memberi manfaat
Banyaknya pelawat yang berdatangan ke makam Ustaz Jeffry di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Tengsin, Blok A II, Jakarta Pusat mendatangkan keuntungan bagi para pedagang. Pedagang dadakan tersebut sengaja datang ke area sekitar makam Uje untuk berjualan.
"Pas saya dengar berita meninggalnya Uje, saya langsung ke sini. Saya tahu bakal ramai nih. Makanya saya dagang di sini," kata Hendry (31), pedagang minuman saat ditemui TPU Karet Tengsin, Sabtu (27/4).
Pria asal Lampung ini mengaku mendapat untung berlipat sejak berjualan dari kemarin. Jika dalam sehari, dirinya bisa menjual tiga galon es teh, maka di depan makam Uje, sebanyak tiga galon sudah habis dalam waktu setengah hari.
Keuntungan besar tidak hanya ditangguk oleh pedagang makanan dan minuman, loper koran pun memanfaatkan kedatangan para peziarah ke makam Uje. Salah satunya seperti yang dilakukan Hamsir (60).
"Saya emang sengaja datang ke sini. Biasanya saya mangkal di Slipi. Banyak orang yang beli koran yang gambar depannya Uje," ujar pria yang biasa disapa Bang Kumis ini.
Meski telah meninggal Uje masih memberikan manfaat bagi sesamanya.