Empat Korban Tertimbun Longsor di Bandung Barat Ditemukan, Dua di Antaranya Anak-Anak
Longsor terjadi di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, KBB, Minggu (25/3) malam.
Empat orang berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
- Operasi SAR Dihentikan, 3 Korban Masih Tertimbun Longsor di Cipongkor Bandung
- Nenek dan Cucu Korban Longsor Cipongkor Bandung Barat Ditemukan Meninggal Saling Berpelukan
- Sembilan Orang Tertimbun Longsor di Bandung Barat
- Korban Banjir dan Longsor di Pesisir Selatan Bertambah, Total 25 Meninggal dan 4 Dalam Pencarian
Empat Korban Tertimbun Longsor di Bandung Barat Ditemukan, Dua di Antaranya Anak-Anak
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat (KBB) menyatakan warga yang hilang diduga karena tertimbun material longsor sebanyak 10 orang.
Dari jumlah itu, empat orang berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Diketahui, longsor terjadi di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, KBB, Minggu (25/3) malam. Sebanyak 346 warga dewasa hingga balita dievakuasi di tempat pengungsian sementara di GOR Cibenda dan SDN Cibenda.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, identitas korban yang diduga tertimbun material longsor yaitu Encep (60), Opin (45), Diki Saputra (4), Sifa (9), Dadi (55), Eras (53), Nabila Destiani (4), Aam (50), Aji (2) dan Lastri (32).
Sejak pencarian dimulai dua hari lalu, Tim SAR gabungan berhasil menemukan empat orang warga yang tertimbun. Jenazah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Cililin untuk diidentifikasi.
Kasi Operasi dan Siaga Basarnas Bandung Supriono menyebut jenis kelamin warga yang berhasil ditemukan adalah dua orang anak jenis kelamin laki-laki dan perempuan.
Lalu dua orang lagi merupakan perempuan dewasa.
"Kami menemukan dua anak dan satu perempuan dewasa pada siang hari. Satu lagi ditemukan pada sore hari. Semua dievakuasi ke RSUD Cililin untuk dilakukan identifikasi oleh tim Inafis dan DVI Polda Jabar,”
ucap dia.
merdeka.com
Proses pencarian pada hari kedua dihentikan untuk sementara waktu. Petugas akan memulai pencarian kembali pada Rabu (26/3) pagi.
"Pencarian menggunakan K9 untuk mendeteksi keberadaan korban untuk melakukan penciuman begitu juga alat penyemprot air dengan tekanan tinggi dibantu masyarakat setempat menggunakan cangkul," pungkasnya.