Enam faktor ini diduga penyebab hilangnya Malaysia Airlines

Pakar penerbangan menilai tidak ada faktor tunggal yang menyebabkan pesawat jatuh.

Hilangnya pesawat Malaysia Airlines hingga kini masih menjadi misteri. Para ahli penerbangan di seluruh dunia melakukan berbagai analisa berkaitan dengan penyebab hilangnya Boeing 777-200ER berusia 11 tahun itu.

Ada enam kemungkinan, pertama kombinasi antara kesalahan teknis dan pilot menyebabkan efek kumulatif, lalu kerusakan struktural, faktor manusia, cuaca buruk, kegagalan listrik dan pembajakan.
 
Menurut Konsultan Pertahanan Lembaga Frost dan Sullivan Asia Pasifik, Ravi Madavaram, tidak ada faktor tunggal yang umumnya menyebabkan pesawat jatuh. Tetapi kombinasi dari kerusakan teknis dan hasil uji coba.

"Ini adalah seperti yang terjadi pada Air France 447. Tidak ada sinyal marabahaya dari Air France 447 karena penerbang tidak menyadari bahwa mereka akan crash sampai 10 detik sebelum itu terjadi," katanya seperti dilansir dari utusan.com, Rabu (12/3).

Pada kerusakan struktural, Madavaram mengatakan, kegagalan struktural pesawat dapat menyebabkan pilot kehilangan kendali.

"Ini yang terjadi pada China Airlines Flight 611, saat terbang di ketinggian 35.000 kaki pada tahun 2002. Ketika sebuah Boeing 747 jatuh karena kesalahan dalam perbaikan kerusakan."

Pada faktor manusia, dia menekankan adanya unsur dilakukan oleh penumpang atau pilot, seperti kecelakaan pesawat dalam World Trade Centre 9/11.

Terakhir, para ahli menambahkan, kondisi cuaca buruk seperti salju, kabut, hujan dan es dapat mempengaruhi kinerja pesawat yang kemungkinan akan menyebabkan pesawat jatuh.

Baca juga:
Misteri kilatan cahaya dan pengakuan 8 warga Pulau Kapas
Sosok Fariq Abdul Hamid, co-pilot yang bawa 2 cewek ke kokpit
Lima perairan paling berbahaya sejagat
Setengah juta orang teliti gambar satelit cari Malaysia Airlines
4 Ramalan yang muncul seputar hilangnya Malaysia Airlines