Epidemiolog: Faktor Penentu Berakhirnya Pandemi Covid-19 Bisa Kendalikan Komorbid
Menurut Pandu, situasi tersebut menjadi sinyal yang terabaikan bahwa Indonesia tengah menghadapi "Non Communicable Disease" (NCD) atau penyakit tidak menular.
Pakar Kesehatan Masyarakat dari Universitas Indonesia Pandu Riono mengatakan pengendalian komorbid atau penyakit bawaan menjadi salah satu faktor penentu untuk mengakhiri pandemi COVID-19.
"Sekarang menjadi penting, tidak hanya vaksinasi tapi juga 'screening' (penapisan) komorbid," kata dia dalam dialog secara virtual yang diikuti dari YouTube Internet Sehat di Jakarta, Jumat (25/2).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Bagaimana cara virus menginfeksi sel inang? Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus. Virus mencari sel inang yang cocok untuk menginfeksi. Sel inang adalah sel yang memiliki reseptor yang sesuai dengan protein permukaan virus. Virus melekat pada reseptor sel inang dan memasukkan materi genetiknya (DNA atau RNA) ke dalam sel inang. Materi genetik virus dapat berbentuk untai tunggal atau ganda, linear atau sirkuler.
Ia mengatakan penyakit ginjal, kanker, hipertensi, dan diabetes selama bertahun-tahun mengakibatkan kebangkrutan BPJS Kesehatan sebab memicu subsidi untuk perawatan pasien yang cukup besar.
Menurut Pandu, situasi tersebut menjadi sinyal yang terabaikan bahwa Indonesia tengah menghadapi "Non Communicable Disease" (NCD) atau penyakit tidak menular.
Saat terjadi pandemi COVID-19, kata dia, komorbid menimbulkan dampak kematian akibat pengaruh penyakit menular.
Bila dilihat berdasarkan proporsi kasus kasus kematian COVID-19 berdasarkan status komorbid, kata dia, didominasi oleh masyarakat yang memiliki lebih dari satu penyakit bawaan.
"Semakin banyak komorbid, risiko kematian semakin tinggi," katanya.
Terdapat empat jenis komorbid yang diteliti pada 1 Maret 2021 hingga 16 Februari 2022, yakni penyakit gagal ginjal yang menempati risiko kematian tertinggi sekitar 42,3 persen, penyakit jantung 27,8 persen, Diabetes Melitus 25,2 persen, dan hipertensi 17,8 persen.
Dia mengatakan kasus kematian pada penderita tanpa komorbid 2,8 persen, satu komorbid 14,8 persen, dua komorbid 25,5 persen, tiga komorbid 36,5 persen, dan empat komorbid 40 persen.
Pandu mendorong regulasi yang kuat untuk mengendalikan bahan baku produk makanan yang berpotensi memicu gejala komorbid yang lebih berat.
"Seandainya dulu kita ada regulasi yang membatasi penggunaan larutan garam, gula, hingga lemak dalam produknya, itu akan menurunkan risiko komorbid," katanya.
Pandu yang juga seorang epidemiolog itu, mengatakan komorbid telah menjadi beban pelayanan kesehatan di Indonesia sehingga diperlukan upaya deteksi dini agar dapat menekan risiko perawatan di fasilitas kesehatan.
Baca juga:
Menguji Klaim Kasus Covid-19 di Bali Menurun hingga Wacana Zero Karantina
Pemerintah Prediksi Pandemi Covid-19 Belum Berakhir dalam Waktu Dekat
Kasus Covid-19 di Depok Turun, Makara UI Batal Jadi Lokasi Isoter
Menko Luhut: RSUP Sanglah jadi Rujukan Karantina Peserta G20
Update Kasus Covid-19 di Indonesia 25 Februari 2022
Satgas Covid-19 UNS: Subvarian Omicron BA.2 Mendekati Kemampuan Delta