Epidemiolog: Kerumunan Kesawan City Walk Medan Berisiko Jadi Klaster Covid-19
"Berisiko sekali. Jadi ini yang situasi seperti ini yang terjadi di negara yang mengalami pandemi atau pemburukan situasi pandeminya,” ujar Dicky
Pusat jajanan dan kuliner Kesawan City Walk yang digagas oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Medan akhir-akhir ini jadi sorotan publik. Pasalnya, kerumunan pada malam hari seringkali terjadi.
Padahal, ada sejumlah petugas ikut mengawasi jalannya penerapan protokol kesehatan (prokes). Namun, hal itu tak sebanding dengan jumlah pengunjung yang tumpah ruah terutama saat akhir pekan.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Bagaimana cara kerja virus? Cara kerja virus adalah sebagai berikut:Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus.Virus mencari sel inang yang cocok untuk menginfeksi. Sel inang adalah sel yang memiliki reseptor yang sesuai dengan protein permukaan virus. Virus melekat pada reseptor sel inang dan memasukkan materi genetiknya (DNA atau RNA) ke dalam sel inang. Materi genetik virus dapat berbentuk untai tunggal atau ganda, linear atau sirkuler.Materi genetik virus mengambil alih fungsi sel inang dan membuat sel inang menjadi pabrik virus. Sel inang akan menghasilkan ribuan salinan virus baru dengan menggunakan bahan-bahan dari sel inang itu sendiri.Virus baru keluar dari sel inang dengan cara lisis (membuat sel pecah) atau budding (membuat kantung-kantung kecil di permukaan sel). Virus baru kemudian siap untuk menginfeksi sel-sel lain.
-
Bagaimana cara mencegah penyebaran virus cacar? Kebersihan tangan dan kuku sangat penting untuk mencegah penyebaran virus cacar ke area tubuh yang lain atau bahkan ke orang lain.
Pakar epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, menilai kerumunan yang terjadi di pusat jajanan dan kuliner Kesawan City Walk Medan berisiko menjadi klaster penularan baru Covid-19.
"Berisiko sekali. Jadi ini yang situasi seperti ini yang terjadi di negara yang mengalami pandemi atau pemburukan situasi pandeminya,” ujar Dicky kepada merdeka.com, Selasa (27/4).
Pemerintah seharusnya bersikap tegas terkait terjadinya kerumunan di pusat jajanan dan kuliner tersebut. Kata Dicky, jangan sampai pemerintah menganggap kondisi saat ini telah aman sehingga membuat kelonggaran.
“Saya ingatkan, mal ataupun aktivitas ekonomi dibuka, bioskop buka itu bukan tanda sudah aman. Tapi itu tanda bahwa ekonomi lagi makin terpuruk dan harus dibuka itu untuk kepentingan ekonomi gitu. Bukan tanda aman. Tanda aman itu adalah indikator epidemiologi,” ucapnya.
Dicky melanjutkan, masyarakat yang abai kerap menganggap kondisi telah aman. Ada pun masyarakat yang menganggap aman karena sudah dilakukan vaksinasi.
“Atau pun mungkin adanya sinyal rasa aman itu datang dari pemerintah setempatnya. Ini makanya pemerintah kabupaten/kota harus terus di mana pun, di Indonesia ini belum ada yang aman. Ini ada peran dari pemerintah daerah untuk terus menjaga kewaspadaan publik,” ujarnya.
Dicky pun memberikan sorotan penting pada angka positifity rate atau perbandingan antara angka kasus positif Covid-19 dengan jumlah tes yang dilakukan.
Harusnya, kebijakan baik pengetatan dan pelonggaran aktivitas masyarakat didasari test positivity rate. Jika angkanya diatas 5 persen maka harusnya ada tindakan pengetatan. Apalagi sampai di atas 10 persen. Informasi yang dihimpun, rasio positivity rate harian Indonesia masih berada di angka 16,2 persen (data per 26 April 2021 dari laman covid19.go.id).
Dengan rasio positivity rate yang masih tinggi itu, risiko paparan juga akan semakin tinggi. Ditambah dengan kerumunan yang disebabkan banyak faktor.
“Kita tidak bisa mendeteksi siapa aja yang bawa virus. Inikan berisiko sekali,” tukasnya.
Dicky menjelaskan, dalam sebagian besar kasus Covid-19, penderita kerap tidak menunjukkan gejala apa pun. Ini jauh lebih berbahaya karena potensi untuk menyebarkan kepada orang lain risikonya lebih besar tanpa disadari.
“Tak bergejala ini bukan berarti enggak sakit. Tidak bergejala tetap ditemukan setengah dari kasus orang tanpa gejala ini mengalami gangguan di organ tubuhnya yang jelas itu paru dan jantung. Itu menandakan kita tak bisa abaikan itu,” ujarnya.
Kemudian, menjalankan protokol kesehatan tidak bisa menjamin seseorang tak tertular Covid-19. Protokol kesehatan hanya bisa mengurangi potensi untuk tidak terdampak.
Sebelumnya, Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi telah menegur Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution terkait kerumunan dan pelanggaran aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di Kesawan City Walk, Sabtu (17/4) malam. Edy tidak ingin tempat itu malah menjadi potensi baru penularan Covid-19.
"Ada hal yang harus kita perhatikan. Saya tak berharap seperti yang terjadi di India. Rakyatnya 89 persen terpapar. Pada saat kondisi ekonomi kita lemah, kalo kita terpapar, maka cost (biaya) terlalu tinggi," kata Edy dalam Rapat Evaluasi Pelaksanaan PPKM Mikro di Sumut, Rabu (21/4).
Edy pun mengingatkan menantu Presiden Joko Widodo itu untuk mematuhi kebijakan PPKM Mikro yang sudah dibuat. Pelanggaran PPKM Mikro, diminta jangan sampai terulang lagi di pusat jajanan dan kuliner yang digagas Bobby.
Sementara, menurut Bobby, Pemkot Medan akan mengoreksi soal kerumunan. Dia mengklaim akan berupaya mengurai kerumunan di kawasan pusat jajanan dan kuliner tersebut.
"Hari ini jarak antar pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) kami jauhkan lagi. Jadi setiap ruas jalan itu mungkin hampir 10 meter jarak pelaku UMKM yang selama ini diamati tidak digunakan akan kami gunakan hari ini biar mengurai," jelas Bobby.
Namun, pada faktanya kerumunan kembali terjadi pada Sabtu (24/4) malam di Kesawan City Walk.
Baca juga:
Pemerintah Target Kembali Terima Kedatangan Wisatawan Asing Juni 2021
Pemkot Jaksel Minta Perkantoran Perketat Prokes, Pegawai Komorbid Harus WFH
Larangan Mudik, Pemkot Jaksel Gencarkan Pengawasan di Mal
Menteri Sandiaga Uno Akui Ada Lokasi Wisata Tak Patuh Protokol Kesehatan
Wagub DKI soal Selebrasi Jakmania di HI: Mudah-mudahan Tak Menimbulkan Klaster Baru