Epidemiolog soal Kerumunan Sambut Jokowi: Jangan Salahkan Masyarakat Terus
"Apakah kerumunan itu disengaja atau tidak, apakah spontan? Kalau spontan, maka masyarakat tidak bisa disalahkan. Jangan salahkan masyarakat terus," kata Pandu saat dihubungi merdeka.com, Rabu (24/2).
Epidemiolog Pandu Riono menilai masyarakat tak bisa disalahkan dalam peristiwa kerumunan menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (23/2).
Menurutnya, meskipun pihak Istana mengungkapkan bahwa kerumunan terjadi secara spontanitas, namun dia menekankan masyarakat tidak bisa disalahkan.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Apa tujuan utama dari sambutan Presiden Jokowi? Kepala Negara berharap para tamu menikmati jamuan hidangan dan pertunjukkan khas Indonesia yang telah disediakan. “Terima kasih atas partisipasinya. Saya berharap semangat malam ini dapat membawa kita untuk bekerja bersama berbagi akses air bersih dan sanitasi untuk semua orang,” kata Joko Widodo.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
"Apakah kerumunan itu disengaja atau tidak, apakah spontan? Kalau spontan, maka masyarakat tidak bisa disalahkan. Jangan salahkan masyarakat terus," kata Pandu saat dihubungi merdeka.com, Rabu (24/2).
Meskipun dalam video yang beredar itu terlihat masyarakat langsung mengerumuni mobil yang ditumpangi oleh Jokowi, namun kata Pandu, seharusnya sebelum kedatangan Jokowi, pihak penyelenggara bisa mengedukasi masyarakat agar tidak membuat kerumunan.
"Masyarakat harus diedukasi. Jadi harusnya diedukasi dulu, dimulai dari pejabat daerahnya," ujarnya.
Sehingga menurutnya, pejabat daerah setempat memiliki peran penting dalam mengantisipasi kerumunan tersebut. Selain itu, menurutnya seluruh pihak yang mempunyai wewenang dalam acara kedatangan Jokowi ini, sebelumnya harus sudah mengantisipasi bila terjadi kerumunan seperti itu.
"Kemudian apakah sebelumnya tidak diantisipasi oleh (pihak) yang mengatur kedatangan presiden?" ucapnya.
"Sehingga yang melanggar protokol kesehatan ini bukan pusat saja," kata dia.
Meskipun begitu, dia mengatakan, tidak semua kerumunan menimbulkan penularan. Sebab, kata dia, risiko penularan virus Corona di ruang terbuka jauh lebih kecil dibandingkan penularan di ruang tertutup.
"Covid itu airborne disease dan sudah sering dibahas ini. Namun banyak orang tidak percaya. Ya tak apa jika tidak percaya, tapi terbukti bahwa demo besar terjadi di beberapa negara dan tidak menimbulkan klaster penularan Covid-19," kata ahli kesehatan masyarakat Universitas Indonesia itu.
Dia pun menjelaskan, sirkulasi udara di ruang terbuka jauh lebih baik, tidak seperti di ruang tertutup yang membuat virus terus berada di ruang itu saja. Selain itu, lanjut dia, durasi kerumunan di Maumere juga relatif singkat, tidak berjam-jam.
"Mengapa di tempat terbuka jauh lebih rendah penularannya? Ya karena sirkulasi udaranya sangat bagus. Makanya pernah disarankan untuk kerja di ruang terbuka karena Covid itu airborne disease," ujarnya.
Seperti yang diketahui, sebelumnya Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan, kerumunan tersebut terjadi secara spontanitas, saat Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Maumere.
Bey menjelaskan, saat perjalanan masyarakat sudah menunggu rangkaian di pinggir jalan. Kemudian saat rangkaian melambat masyarakat maju ke tengah jalan, hal tersebut membuat rombongan Jokowi berhenti.
"Sehingga membuat iring-iringan berhenti. Kebetulan mobil yang digunakan Presiden atapnya dapat dibuka, sehingga Presiden dapat menyapa masyarakat, sekaligus mengingatkan penggunaan masker," ungkapnya.
Baca juga:
Epidemiolog: Kerumunan Saat Jokowi di Maumere Harusnya Bisa Dicegah & Diantisipasi
Epidemiolog: Memicu Kerumunan Melanggar UU Wabah Baik Sengaja atau Tidak
PKS: Harusnya Istana Bisa Antisipasi Potensi Kerumunan saat Kunker Jokowi
Kunker Jokowi Bikin Kerumunan Warga, PAN Nilai Tak Sesuai Kampanye Prokes Pemerintah
Epidemiolog Sarankan Presiden Jokowi Hentikan Kegiatan Bikin Kerumunan Warga
Pesta di Puncak Malino Langgar Prokes, 11 Selebgram Didenda Rp 100 Ribu Per Orang
Pangdam Jaya dan Kapolda Salurkan Bantuan ke Pengungsi di Jaktim, Ingatkan Prokes