Erupsi Gunung Merapi Diprediksi Tak Sebesar Tahun 2010
Hanik menyebutkan berdasarkan data pemantauan yang terus dilakukan BPPTKG pascaletusan pada 21 Juni 2020, menunjukkan bahwa waktu erupsi Gunung Merapi berikutnya sudah semakin dekat.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan bahwa erupsi yang diperkirakan akan terjadi di Gunung Merapi ke depan tidak akan sebesar erupsi pada 2010.
"Berdasarkan data pemantauan, diperkirakan erupsi berikutnya tidak akan sebesar erupsi tahun 2010 dan cenderung akan mengikuti perilaku erupsi 2006," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam acara pembukaan rangkaian peringatan Dasawarsa Merapi secara daring yang dipantau di Yogyakarta, dilansir Antara, Senin (26/10).
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Dimana Gunung Merapi terletak? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Apa yang terlihat meluncur dari kawah Gunung Merapi? Semakin dekat ke puncak, terlihat sebuah guguran lava meluncur dari kawah dengan batu-batunya yang masih merah memancarkan nyala api.
-
Di mana batuan jumbo di Gunung Merapi ditemukan? Saat menyusuri kawasan hulu Sungai Boyong yang berada di area Taman Nasional Gunung Merapi, tim kanal YouTube Jogja Plus menemukan banyak batuan berukuran jumbo.
-
Kenapa Gunung Vesuvius meletus? Pada tanggal 24 Agustus 79 Masehi, Gunung Vesuvius meletus, menyemburkan lebih dari 4,8 kilometer kubik puing-puing hingga 32,1 kilometer di udara.
Hanik menyebutkan berdasarkan data pemantauan yang terus dilakukan BPPTKG pascaletusan pada 21 Juni 2020, menunjukkan bahwa waktu erupsi Gunung Merapi berikutnya sudah semakin dekat.
Menurut dia, aktivitas vulkanik Merapi saat ini semakin intensif dengan berbagai kejadian gempa. Rata-rata enam kali per hari untuk gempa vulkanik dangkal (VTB) dan gempa multipase (MP) sebanyak 83 kali per hari serta deformasi mencapai 2 cm per hari.
Selain itu, pemendekan jarak tunjam juga terukur dengan alat pemantau aktivitas gunung api atau electronic distance measurement (EDM) dari pos pemantauan yang ada di sekeliling Merapi.
"Hal ini menunjukkan bahwa waktu erupsi berikutnya sudah semakin dekat," kata Hanik.
Hanik mengatakan aktivitas Gunung Merapi saat ini sangat berbeda dengan erupsi pada 2010 dan 2006. Erupsi Gunung Merapi saat ini merupakan rangkaian erupsi yang panjang yang dimulai sejak Mei 2018.
"Jadi sudah dua tahun lebih di mana erupsinya didominasi dengan gas yang sifatnya eksplosif tetapi dengan indeks eksplosivitas terendah yaitu satu, atau kalau dibanding dengan erupsi 2010 ini adalah seperseribu, dan seperseratus dibandingkan dengan indeks eksplosivitas erupsi 2006," kata dia.
Hanik berharap dengan status Gunung Merapi yang sampai saat ini masih waspada, masyarakat harus siap menghadapi berbagai kemungkinan bencana akibat erupsi gunung yang berlokasi di perbatasan Jawa Tengah dan DIY ini.
"Erupsi Merapi adalah sebuah keniscayaan yang masyarakat sudah beradaptasi dengannya. Hidup Harmoni dengan Merapi adalah slogan tidak sekadar slogan, namun sudah menjadi bagian dari pola hidup masyarakat Gunung Merapi," kata Hanik Humaida.
Baca juga:
Kenang Satu Dekade Letusan Besar Merapi, Ini Kisah Evakuasi Mbah Maridjan yang Gagal
5 Fakta Pohon Tengsek, Tumbuhan Langka Gunung Merapi yang Bisa Hidup Ratusan Tahun
Antisipasi Dampak Erupsi Merapi, Warga Boyolali Galakkan Ronda Malam
Jarak Aman 3 Km, Karakter Erupsi Gunung Merapi Saat Ini Mirip 2006
Mengunjungi Museum Sisa Hartaku, Saksi Bisu Letusan Besar Merapi 2010