Fahri Hamzah sebut perpecahan ormas itu dinamika demokrasi
Fahri juga menginginkan agar NU dan Muhammadiyah terus menjaga kekuatannya.
Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah, menyatakan bahwa isu perpecahan dalam prosesi pergantian pengurus ormas menjadi dinamika yang wajar terjadi. Hal tersebut dikatakan Fahri untuk menanggapi isu perpecahan Nahdlatul Ulama (NU).
"Orang beda pendapat gak ada masalah, boikot protes adalah bagian dinamika berdemokrasi," kata Fahri di Kompleks Parlemen DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (6/8).
Fahri juga menginginkan agar NU dan Muhammadiyah terus menjaga kekuatannya. Sebab menurutnya kedua organisasi masyarakat tersebut bisa mempertegas sikapnya untuk perbaiki mental bangsa.
"NU dan Muhammadiyah itu harus menjadi kekuatan mental bangsa kita untuk meyakinkan diri. Bahwa (NU dan Muhammadiyah membuat) penduduk mayoritas bangsa ini terus positif, memajukan kita keberadaan kita ke depan. Itu posisi penting. Sehingga kita betul-betul punya dasar yang kuat,"
Fahri menegaskan bahwa sejauh ini peranan NU dan Muhammadiyah sudah bagus. Namun dia berharap agar kekuatannya diperluas sehingga mampu mengarahkan visi pejabat negara pada capaian yang positif.
"NU dan Muhammadiyah dapat mengembangkan sikap positif supaya pejabat juga terus positif," tuturnya.
Di sisi lain dia berharap agar pimpinan baru NU dan Muhammadiyah mampu menjadi medium dialog masyarakat. Dari sanalah muncul kontribusi penting untuk memperbaiki bangsa ini.
Baca juga:
Fahri senang bakal ada pertemuan rutin pejabat negara dengan Jokowi
Soal pasal hina presiden, Fahri bilang 'tugas pejabat itu dimaki'
Gubernur Gatot dan istri muda ditahan KPK, ini reaksi Fahri Hamzah
Polemik calon tunggal, Fahri Hamzah ingatkan Perppu Pilkada era SBY
Fahri Hamzah minta Jokowi beri kursi dubes untuk Fadjroel
-
Kenapa Ma'ruf Amin hadir di muktamar PKB? Diketahui, Ma'ruf Amin kembali dipercaya menjabat Ketua Dewan Syuro DPP PKB berdasarkan hasilMuktamar ke-VI yang digelar di Nusa Dua Bali, Minggu (25/8) lalu.
-
Apa yang digugat Nurul Ghufron ke PTUN? Dalam upaya gugatan yang diajukan oleh Ghufron yakni berkaitan dengan aturan Dewas KPK yang tidak bisa lagi mengenakan sanksi etik ketika pelanggaran etik yang dilaporkan ke sudah kedaluwarsa.
-
Kapan Nurul Ghufron kalah di PTUN? Putusan tersebut telah diputus hakim PTUN pada Selasa (3/9).
-
Apa yang diraih oleh Mukhamad Ngainul Malawani di UGM? Pada Rabu (24/1), sebanyak 836 Mahasiswa Program Pascasarjana UGM menjalani wisuda di Grha Sabha Pramana. Salah satu dari mereka ada nama Mukhamad Ngainul Malawani (31). Pria yang akrab disapa Ngainul itu berhasil meraih IPK tertinggi yaitu 4,00 sekaligus berpredikat pujian. Tak hanya itu, ia juga menjadi wisudawan dengan predikat lulusan tercepat karena berhasil meraih gelar doktor dalam waktu 2 tahun 8 bulan 17 hari. Padahal masa studi rata-rata jenjang program S3 adalah 4 tahun 9 bulan.
-
Bagaimana NU dan Muhammadiyah berbeda dalam menjalankan ibadah? NU mengajarkan pendekatan yang lebih fleksibel dan toleran terhadap praktik-praktik lokal dan tradisional yang ada sebelumnya. Di sisi lain, Muhammadiyah mengedepankan pemahaman agama yang murni sesuai dengan Al-Qur'an dan Hadis.
-
Kenapa bacaan tasyahud akhir Muhammadiyah berbeda dengan NU? Perbedaan terletak pada frasa awal bacaan.