Fakta baru yang terkuak dari pembunuhan Ade Sara Angelina Suroto
Meskipun kasus ini sudah terkuak, justru muncul fakta-fakta lain tentang Hafiz dan Ade Sara.
Kasus pembunuhan gadis cantik Ade Sara Angelina Suroto hingga kini masih menjadi sorotan publik. Bagaimana mungkin, dua pasangan muda-mudi Ahmad Imam Al Hafitd alias Hafiz dan Assyifa Ramadhani Sulaiman alias Syifa tega membunuh rekan sebayanya hanya karena alasan sepele.
Hafiz dan Assyifa nekad membunuh Ade Sara hanya karena masalah asmara. Hafiz yang dulunya berpacaran dengan Ade Sara kesal karena dirinya sudah tak lagi mau dihubungi sejak putus hubungan. Sedangkan Syifa ikut membunuh lantaran takut Ade Sara kembali lagi ke pelukan Hafiz.
Mereka dengan mudah dilacak dan diringkus oleh kepolisian. Keduanya juga langsung diamankan di Polresta Bekasi untuk diperiksa dan dilakukan penahanan.
Ade Sara dibunuh dengan cara dipukul, disetrum dan disumpal mulutnya oleh pasangan kekasih tersebut di dalam mobil. Mayat korban dibuang Hafiz dan Syifa di Tol JORR dan ditemukan oleh petugas derek tol dalam keadaan mengenaskan.
Meskipun kasus ini sudah terkuak, justru muncul fakta-fakta terbaru tentang pembunuhan Ade Sara yang tak terprediksi sebelumnya.
Berikut beberapa fakta teranyar tentang kasus pembunuhan keji Ade Sara yang berhasil dihimpun oleh merdeka.com:
-
Apa itu SARA? SARA adalah singkatan dari suku, agama, ras, dan antargolongan, yang merujuk pada faktor-faktor identitas yang sering kali menjadi penyebab konflik horizontal dan vertikal dalam masyarakat.
-
Bagaimana SARA bisa diatasi? Tindakan preventif yang dapat dilakukan untuk mencegah konflik SARA adalah dengan memberikan edukasi yang baik mengenai keberagaman suku, budaya, dan agama di Indonesia.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Kenapa Sule menjenguk Adzam? Sule meluangkan waktu menjenguk Adzam yang sakit di tengah kesibukannya sebagai public figure.
-
Bagaimana Ade Bunga Niari menjaga penampilannya? Tidak hanya memiliki wajah cantik, Ade Bunga Niari juga menjaga tubuhnya dengan baik sehingga tetap memiliki bentuk tubuh yang seperti gadis remaja.
-
Siapa Serda Adhini? Serda Adhini telah menunjukkan keberaniannya dalam menghadapi berbagai tantangan yang dihadapinya. Ia telah menjalani pendidikan khusus pramugari RI 1 di Garuda Indonesia Training Center selama 3 bulan Prestasinya di dunia pertahanan dan keamanan negara telah mendapat banyak pujian dari netizen.
Kertas tulisan Mampus lo dekat jenazah Ade Sara
Di kalangan teman-teman Ade Sara ramai membicarakan sebuah kertas bertuliskan 'Mampus lo' yang ditemukan dekat jenazah mahasiswi Universitas Bunda Mulia ini. Mereka menduga, kertas itu ditaruh oleh Hafiz. Dugaan itu diperkuat dengan postingan akun di jejaring sosial Path milik teman Ade Sara.
"Bilang juga sama cewe lo. Gue, nyokap gue, nyokap Sara, bokap Sara, berdoa buat kalian yg terbaik, btw makasih ya di samping jenazah Sara kalian ninggalin kertas bertuliskan 'Mampus lo'. Sori bgt gue buka nih pit. Semoga proses masuk sel untuk kalian berdua penuh keadilan ya. God bless you for you've don, pit," tulis teman Sara yang di-mention ke akun Path milik Hafiz.
Namun hingga kini, keberadaan kertas tersebut masih misteri. Sebab ketika Polresta Bekasi menggelar barang bukti kejahatan Hafiz dan Syifa, kertas tersebut tak terlihat.
Jual handphone Ade Sara ke ITC Cempaka Mas Rp 4 juta
Setelah melakukan aksi pembunuhan, Hafiz juga tak lupa membersihkan barang-barang milik Ade Sara. Selain sempat membuang dompet dan tas, Hafiz juga menjual handphone milik Ade Sara di ITC Cempaka Mas, Jakarta. Dia mendapat uang Rp Rp 4 juta.
Kepala Sub Bagian Humas Polresta Bekasi Kota, AKP Siswo, mengatakan, penjualan HP tersebut dilakukan setelah Hafiz meminta saran kepada temannya.
"Temannya diminta saran. Kalau mau jual (HP) di sana saja (ITC Cempaka Mas)," kata Siswo di Bekasi, Senin (10/03).
2 Teman Hafiz diduga tahu soal pembunuhan Ade Sara
Algi dan Galang, dua teman Ahmad Imam Al Hafidt alias Hafiz juga menjalani pemeriksaan kepolisian. Mereka berdua adalah saksi yang diduga melihat mayat Ade Sara Angelina Suroto di dalam mobil Vio milik Hafiz.
"Penyidik hari ini berencana ke tempat kuliah Hafidt, Algi dan Galang di Kalbis," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto.
Dua orang penyidik kepolisian akhirnya mendatangi kampus Kalbis Institute, Jakarta Timur, Senin (11/3) sekitar pukul 14.00 WIB. Kampus ini adalah tempat kuliah Hafiz.
Namun dalam pemeriksaan tersebut tak dibuka secara umum. Penjagaan dari petugas keamanan kampus cukup ketat dan para awak media tak diperkenankan untuk masuk ke dalam kampus.
Hafiz dan Asyifa dipindahkan ke Polda Metro Jaya
Kasus pembunuhan Ade Sara akhirnya diambil alih oleh Polda Metro Jaya dari Polres Bekasi. Alasannya, banyak rangkaian pembunuhan itu terjadi di Jakarta.
Dua tersangka pembunuhan Ade Sara, Hafiz dan Syifa tiba di Direktorat Kriminal Umum sekitar pukul 14.45 WIB, Selasa (11/3).
Dari mobil penyidik Avanza hitam, keduanya turun dan menutup muka mereka dengan pasmina dan kain. Sambil menerobos kerumunan wartawan, petugas langsung menggelandang dua mahasiswi tersebut ke dalam kantor Direktorat Kriminal Umum.
Tidak ada ucapan keluar dari mulut sepasang kekasih ini. Pakaian yang mereka kenakan masih sama dengan pakaian tahanan di Polres Bekasi.
Keluarga Ade Sara malah ingin minta maaf pada Hafiz dan Asyifa
Apa yang ada di benak keluarga Ade Sara? Hafiz dan Syifa sudah jelas dengan keji membunuh putri kesayangannya. Pihak keluarga Ade Sara malah memaafkan Hafiz dan Syifa yang membunuh anak mereka. Bahkan ayah dan ibu Ade Sara malah ingin meminta maaf kepada kedua pelaku.
"Ibu dan bapaknya itu berpikir mungkin anaknya melakukan satu kesalahan sampai harus dibunuh, makanya orangtua Ade Sara berencana meminta maaf kepada pelaku, mungkin ada perbuatan Ade salah," ujar paman korban, Yohanes Sutarto, saat ditemui di kediaman Ade Sara, di Kelurahan Jati, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (10/3).
Ibunda Ade Sara yang bernama Elisabeth juga mengatakan telah memberi maaf kepada Hafiz. Namun menurutnya, dalam peristiwa ini dirinya akan tetap menyerahkan sepenuhnya kepada pihak yang berwajib.
"Kami selaku orang tua di agama saya, bahwa kasih itu harus mengampuni Hafiz. Tetapi saya tidak bisa menghalangi proses hukum supaya kita sebagai manusia belajar menerima konsekuensi," kata Elisabeth di RSCM, Jakarta, Jumat, (7/3).
Hafiz suka gonta-ganti perempuan di kelab malam
Menurut G (19), salah satu rekan Hafiz di Kampus Kalbis Institute, di Jalan Pulomas Selamat Kav 22, Jakarta Timur, sepekan setelah putus dengan Ade Sara, Hafiz kerap keluar masuk di kelab malam dan berpetualang dengan sejumlah perempuan.
"Seminggu setelah mereka putus (Hafiz dan Ade Sara), sejak saat itu Hafiz sudah mulai main perempuan, ke diskotek," ujar G kepada merdeka.com saat ditemui di kampusnya, Selasa (11/3).
G yang merupakan mahasiswi Fakultas Komunikasi di Kalbis Institute itu juga menuturkan orang tua Hafiz dikenal merupakan sosok yang taat beragama. Perbedaan agama antara Hafiz dan Ade Saralah yang menjadi penyebab kandasnya hubungan dua remaja baru gede tersebut.
"Sebetulnya yang ngebuat lost contact itu si Hafiz, karena kan bapaknya Islamnya kuat, jadi enggak mau berhubungan dengan Ade lagi," cerita G yang juga sahabat Ade Sara sejak masih bersama di SMA 36 ini.
Tak dihubungi lagi oleh Hafiz, Ade Sara pun tabah. "Ya Ade itu orangnya komitmen kuat, makanya pas Hafiz mutusin lost contact ditambah Ade juga tahu Hafiz jadi suka main cewek yau udah, Ade udah males sama Hafiz," ucapnya.
Selain itu, G menceritakan dirinya menemukan gelagat aneh terhadap Hafiz saat melayat jenazah Ade Sara di RSCM, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
"Pas saya ketemu di RSCM buat ngelayat Ade, saya sempet ngobrol dengan Hafiz. Tapi ada gelagat aneh. Mukanya berkaca-kaca kaya shock gitu seakan-akan lagi ada yang ditutup-tutupin. Ternyata dia yang ngebunuh," ucap G yang seakan masih tidak percaya dengan kepergian sahabatnya Ade Sara.