Fakta-Fakta Penyebab Bandara Samarinda Sudah Tutup pada Malam Hari
Bandara APT Pranoto Samarinda sempat tutup pukul 18.00 Wita. Ada banyak faktor terkait tutupnya bandara itu. Apa saja?
Pada Rabu (16/1) kemarin bandara Samarinda, Bandara APT Pranoto (SRI), sempat ditutup sekitar pukul 18.00 Wita. Padahal untuk waktu operasional bandara bisa saja dibuka 24 jam. Hal ini membuat penerbangan dari Bandara APT Pranoto Samarinda (SRI) menuju Bandara Juanda Surabaya menjadi tertunda selama 3 kali.
Karena bandara tutup, terpaksa para penumpang menginap di bandara tersebut sampai penerbangan mereka dibuka. Berikut beberapa fakta tentang tutupnya bandara Samarinda:
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Kapan bandara Lolak diresmikan? Bandar udara (bandara) di Provinsi Sulawesi Utara kian bertambah, kini baru saja beroperasi bandara Lolak di Bolaang Mongondow, Minggu (18/2).
-
Bagaimana bandara Lolak diresmikan? Peresmian ini ditandai dengan pendaratan perdana pesawat tipe DHC-6 Twin Otter maskapai SAM Air sekitar pukul 15.52 WITA.
-
Apa saja yang menjadi dampak dari banjir bandang di Sumatera Barat? Bencana itu telah menelan korban jiwa sebanyak 67 warganya. Ribuan orang mengungsi. Sejumlah ruas jalan, termasuk jalan, nasional juga masih terputus akibat kejadian itu.
-
Kenapa bandara Ngebul di Salatiga jadi ramai? Adanya bandara Ngebul membuat langit Kota Salatiga jadi ramai lalu lalang berbagai jenis pesawat.
-
Bagaimana penampilan Samarra di acara wisuda? Penampilannya ditingkatkan dengan sentuhan rias wajah yang alami, segar, dan minim. Rambut Panjangnya Diurai dan Ditutupi Dengan Topi Toga "Sementara itu, rambut panjangnya dibiarkan tergerai rapi hingga pas saat ditutupi dengan topi toga."
Lampu Runway dan Lampu Apron Tak Tersedia
Bandara tutup lebih awal lantaran ketiadaan lampu runway dan lampu apron untuk penerbangan pesawat malam hari. Apalagi saat cuaca buruk, bisa membahayakan penerbangan. Lampu landasan, jadi salah satu faktor penting keamanan penerbangan dari dan ke Samarinda.
Sejak diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 25 Oktober 2018 lalu, Bandara APT Pranoto memang belum dilengkapi lampu runway dan lampu apron, agar memperkuat keamanan penerbangan. Runway 2.250 meter itu rencananya akan diperpanjang menjadi 2.500 meter. Sedangkan terminal, hanya seluas 12.700 meter persegi untuk melayani pergerakan penumpang yang terus merangkak naik.
Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor terus mengikuti perkembangan pembangunan bandara senilai Rp 1,8 triliun itu. Anggaran pembangunan bersumber dari dana APBD Kaltim Rp 1,6 triliun dan APBN Rp 200 miliar itu. "Sudah komunikasi dengan Pak menteri (Menhub Budi Karya Sumadi), akan dibiayai perpanjangan runway, perluasan terminal oleh Kemenhub," kata Isran.
Cuaca Buruk Ganggu Penerbangan
Tak hanya masalah jalur landasan, masalah cuaca buruk juga menjadi penyebab ditutupnya Bandara APT Pranoto. Ketika cuaca buruk, maka pesawat yang akan ke dan dari Samarinda akan sulit melewati jalur landasan saat cuaca buruk. Apalagi saat cuaca buruk ditambah lampu runway dan lampu apron yang tak tersedia, menjadi penyebab rawan kecelakaan bagi pesawat.
Kepala Bandara APT Pranoto Samarinda, Dodi Dharma Cahyadi juga kembali menegaskan pentingnya lampu runway di bandara APT Pranoto. "Sangat penting, tidak bisa ditawar. Saya bicarakan ini serius di Kemenhub. Lampu runway itu urusan safety, mendesak, demi keselamatan penumpang dan penerbangan," kata Dodi.
Pesawat Sempat Berputar di Udara
Selama bandara tutup, Lion Air dari Surabaya-Balikpapan sempat berputar-putar di udara, dan akhirnya mendarat dan menurunkan penumpang di Bandara SAMS Balikpapan. Praktis, penerbangan kembali dari Samarinda tujuan Surabaya pada pukul 17.50 Wita akhirnya batal.
(mdk/has)