Fakta mengerikan teroris berencana ledakkan pejabat negara
Terungkap rencana mereka melakukan aksi teror besar-besaran yang diistilahkan 'konser besar' jelang pergantian tahun.
Akhir pekan lalu Tim Densus 88 menangkap sembilan orang terduga teroris. Dua orang ditangkap di Jawa Barat (Jabar), dua di Jawa Tengah (Jateng) dan empat di Jawa Timur (Jatim). Sembilan orang ditangkap, namun satu orang dibebaskan lantaran tidak terbukti terlibat.
Pada Jumat (18/12) di TKP Majenang, Cilacap dan Jateng ditangkap sekitar pukul 11.30 WIB terhadap 2 terduga teroris di Jalan Majenang Kab Cilacap dengan inisial RS alias IW alias ZA. Satu terduga lain berinisial YS alias KH. Di hari sama sekitar pukul 16.05 WIB, Densus 88 juga menangkap dua terduga teroris atas nama Z dan AA di Jalan Awiluar Purbaratu, Tasikmalaya, Jabar.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
Berselang satu hari tepatnya Sabtu (19/12) sekitar pukul 10.00 WIB, tiga orang terduga teroris ditangkap di Jalan Empu Nala 78, Mojokerto, Jatim. Atas nama MKA alias M alias K yang merupakan DPO Klaten, TP dan IR. Satu orang lainnya berinisial JAR alias AR alias AS yang juga DPO Klaten ditangkap di Gresik, Jawa Timur.
"Tanggal 18 sampai 20 Desember kemarin, Densus 88 menangkap terhadap 9 orang terduga teroris. Mereka eks (mantan) Jemaah Islamiyah. Mereka sekarang berkaitan dan berkorelasi dengan ISIS," kata Kapolri Jenderal Badrodin di Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (21/12).
Setelah dilakukan penyelidikan, terungkap rencana mereka melakukan aksi teror besar-besaran yang diistilahkan 'konser besar' jelang pergantian tahun. Tidak tanggung-tanggung, sasarannya bukan cuma tempat ibadah tapi juga objek vital, markas polisi, hingga pejabat.
"Rencananya mau meledakkan tempat-tempat tertentu dan pejabat-pejabat. Mereka mau mengadakan konser besar di Indonesia agar menjadi salah satu berita internasional," kata Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Anton Charliyan.
Polisi mengimbau seluruh elemen masyarakat ikut membantu mengantisipasi dan menangkis serangan kelompok yang hendak berbuat teror. "Imbauan teror ini bukan saja memerangi fisik tapi lebih kepada aqidah. Salah satunya melalui masjid-masjid, saya mohon kerjasama, buka mata buka telinga. Terutama tokoh agama, Jangan sampai ada yang masuk," kata Anton.
Merdeka.com mencatat fakta menyeramkan dari rencana aksi teror yang harus diwaspadai. Berikut paparannya.
Polisi, pejabat, tempat ibadah jadi target
Polri menyatakan akhir tahun ini menjadi incaran sejumlah kelompok radikal dan kelompok terduga Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) untuk melakukan pengeboman terhadap tempat-tempat tertentu bahkan sejumlah pejabat negara di Indonesia. Sejumlah tempat yang menjadi target adalah tempat-tempat yang dianggap musuh oleh ISIS.
"Mereka mau mengadakan 'konser' besar-besaran di Indonesia agar menjadi salah satu berita internasional. Termasuk kantor polisi, tempat ibadah, pejabat Densus, BNPT, polisi, dan pejabat pemerintah," tegas Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Anton Charliyan di Jakarta Selatan, Senin (21/12).
Warga asing juga jadi sasaran
Atas penyelidikan sementara terhadap terduga teroris, pejabat negara juga menjadi sasaran teror tersebut. Bahkan warga negara asing juga menjadi sasaran sembilan terduga teroris tersebut.
"Kita lakukan koordinasi dan semua yang memungkinkan jadi sasaran teroris akan kita lakukan pengawasan termasuk pejabat tinggi negara. Kita tidak bisa menafikan bahwa semua yang ada di Indonesia jadi sasaran teror," kata Kapolri Jenderal Badrodin Haiti.
Teror di Jawa, Sumatera dan Kalimantan
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Anton Charliyan menuturkan, sejumlah tempat yang disebut menjadi incaran kelompok radikal dan ISIS yaitu di Sumatera ada satu daerah, Jawa dua daerah dan di Kalimantan ada satu daerah. Namun Anton enggan merinci nama daerah karena dikhawatirkan akan membuat masyarakat resah.Â
"Itu sudah ada kota-kota yang jadi target, yaitu Sumatera 1 daerah, Jawa 2 daerah, termasuk di Kalimantan 1 daerah. Kami belum bisa sebut nama daerahnya karena nantinya akan meresahkan masyarakat," imbuh Anton.
Ada kaitan dengan Dr Azahari dan ISIS
Tim Densus 88 menangkap sembilan orang terduga teroris. Dua orang ditangkap di Jawa Barat (Jabar), dua di Jawa Tengah (Jateng) dan empat di Jawa Timur (Jatim). "Mereka eks (mantan) Jemaah Islamiyah. Mereka sekarang berkaitan dan berkorelasi dengan ISIS," kata Kapolri Jenderal Badrodin di Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (21/12).
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Anton Charliyan mengatakan, tersangka JAR alias AR alias AS, MKA alias M alias K, yang ditangkap pada 19 Desember 2015 di Jawa Timur ternyata memiliki hubungan dengan kelompok Azahari pengebom bunuh diri dalam di Kota Batu pada tahun 2005. Empat tersangka ini sebelumnya masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Penangkapan terhadap empat tersangka ini bermula saat kelompok teroris memproduksi senjata api yang diduga untuk melancarkan serangannya. Saat melakukan pencarian, ada beberapa anggota dari kelompok yang disebut memiliki hubungan dengan Ashari ini melarikan diri.Â
"Yang di Jawa Timur itu masih ada hubungan dengan Azhari, kelompok lama," kata Anton di Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (21/12).
Panglima TNI jadi sasaran
Jaringan teror Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) terus menebar ancaman ke pelbagai penjuru negara. Indonesia juga tidak luput dari ancaman mereka. ISIS dikabarkan mengincar petinggi lembaga negara hingga Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI). Aparat kepolisian meminta semua pihak menjaga diri atas pelbagai ancaman aksi teror.
"Kita sampaikan (ancaman) dari ISIS juga ada ancamannya kepada Polri, Panglima TNI, pejabat Densus. Kita minta waspada," kata Kapolri Jenderal Badrodin Haiti belum lama ini.