FBF memamerkan buku tentang 1965, Anies Baswedan akan dipanggil DPR
Anggota Komisi X, Teguh Juwarno mempertanyakan alokasi dana yang dialirkan ke FBF sebesar 10 juta Euro atau Rp 141 M.
Komisi X DPR berencana memanggil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan. Hal tersebut guna meminta keterangan terkait keikutsertaan Indonesia dalam gelaran Frankfurt Book Fair (FBF) beberapa waktu lalu.
Anggota Komisi X, Teguh Juwarno mempertanyakan alokasi dana yang dialirkan ke FBF sebesar 10 juta Euro atau Rp 141 miliar. Maka dari itu, menurutnya, Komisi X segera meminta pertanggungjawaban panitia.
"Soal Indonesia diundang menjadi tamu kehormatan dan FBF memang kami di Komisi X mengetahuinya dan kami melihat ini peluang yang bagus untuk masyarakat Eropa bisa melihat kekayaan khasanah karya sastra Indonesia melakui FBF ini," ujarnya lewat pesan singkat, Rabu (4/11).
Menurut politikus PAN ini, sejumlah pihak mempertanyakan dengan anggaran Rp 141 miliar, tapi Indonesia hanya mampu membawa 200 judul buku terjemahan. Padahal yang diharap sebagai guest of honour, Indonesia membawa 1.000 judul buku. Selain itu, konten buku yang ditampilkan diduga juga banyak membahas masa revolusi 1965.
"Soal kontennya kenapa yang dimunculkan hanya kelompok tertentu, kami juga menerima pengaduan dari beberapa diplomat kita yang disana yang intinya menyayangkan materi yang ditonjolkan justru tidak sejalan dengan apa yang selama ini menjadi garis diplomasi RI," tuturnya.
Teguh pun menyayangkan konten yang ditampilkan tak membahas kebudayaan Indonesia sebagai penduduk Muslim terbesar di dunia dan sebagai negara demokrasi.
"Hal lain yang patut disayangkan adalah khasanah sastra Islam yang cukup berkembang di tanah air yang juga tidak mendapat tempat, padahal negara kita adalah negara demokrasi dengan penduduk Islam terbesar di dunia," ungkapnya.
Sebelumnya, muncul desakan agar anggaran Frankfurt Book Fair yang menguras kas negara melalui Kementerian yang dipimpin Anies Baswedan sebesar Rp 146 miliar diaudit. Anggaran tersebut dinilai terlalu mahal karena angka uang itu sangat besar untuk kegiatan sekelas pameran buku dan diduga dilaksanakan tanpa tender.
Baca juga:
Buku cerita sukses Garuda dipamerkan di Frankfurt Book Fair
Iran boikot Frankfurt Book Fair karena pidato sastrawan Inggris
Keindahan karya sastra Indonesia di Frankfurt Book Fair 2015
Para pakar kuliner Indonesia unjuk gigi di 'Frankfurt Book Fair'
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Apa berita bohong yang disebarkan tentang Anies Baswedan? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
-
Dokumen apa yang sedang diproses oleh Anies Baswedan? "Tadi saya diberitahu untuk SKCK bagi capres cawapres itu penandatanganannya tidak bisa diwakilkan tapi ditandatangani langsung Kabaintelkam. Jadi berkas berkas itu walaupun sudah lengkap sedang proses verifikasi," Proses tersebut membutuhkan waktu 24 jam. Maka SKCK capres cawapres Anies akan selesai pada besok."Proses verifikasi itu singkat tapi karena proses penandatanganan maka diperkirakan selesai besok jadi 24 jam selesai ditandatangani Kabaintelkam. Jadi saya menunggu besok insya allah selesai," kata Anies.
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Apa yang disampaikan Anies Baswedan di sidang perdana PHPU? "Karena memang sebagai prinsipal di awal kami hadir menyampaikan pesan pembuka sesudah itu nanti disampaikan lengkap oleh tim hukum," kata Anies, kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah melakukan pertemuan dengan Prabowo dan Anies Baswedan.