Film Wiji Thukul Istirahatlah Kata-Kata disambut baik di Malang
Gunawan Maryanto, pemeran Wiji Thukul mengaku sangat kaget dengan sambutan dan antusiasme para penonton di Kota Malang. Beberapa kali ucapan apresiasi disampaikan Gunawan saat menjadi pembicara di talkshow 'Wiji Thukul, Kemana Sang Penyair Kerakyatan?'.
Film tentang aktivis Wiji Thukul, Istirahatlah Kata-Kata mendapat sambutan antusias dalam pemutaran di Kota Malang, Jawa Timur. Tidak hanya itu, diskusi-diskusi yang digelar juga dipenuhi para pengunjung.
Gunawan Maryanto, pemeran Wiji Thukul mengaku sangat kaget dengan sambutan dan antusiasme para penonton di Kota Malang. Beberapa kali ucapan apresiasi disampaikan Gunawan saat menjadi pembicara di talkshow 'Wiji Thukul, Kemana Sang Penyair Kerakyatan?'.
"Saya tidak menduga yang tertarik diskusi sedemikian banyaknya, sebagaimana semalam yang nonton luar biasa," kata Gunawan Maryanto dalam diskusi di Wisma Komunitas Kalimetro, Merjosari, Kota Malang, Jumat (3/2).
Kendati dalam suasana hujan, sekitar 150 kursi penuh sesak para audien yang rata-rata para aktivis dan mahasiswa. Mereka begitu antusias mengupas tentang film garapan sutradara Yosep Anggi Noen.
-
Siapa yang menjadi korban perampokan di rumah pegawai koperasi di Malang? Korbannya adalah seorang perempuan berinisial RS (43), pegawai koperasi simpan pinjam.
-
Siapa yang membangun kandang kambing dan domba terluas di Malang? Pemiliknya tak berasal dari keluarga kaya. Alexander merambah dunia bisnis peternakan dari bawah. Ia dulunya seorang blantik kambing yang setiap hari harus pergi ke pasar.
-
Di mana perampokan rumah pegawai koperasi di Malang terjadi? Perampokan berlangsung, Jumat, 5 April 2024 sekitar pukul 08.00 WIB di Dusun Krajan, Desa Tumpakrejo, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang.
-
Siapa yang berhak atas HAM? Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada semua manusia, tanpa memandang ras, jenis kelamin, kebangsaan, suku, bahasa, agama, atau status lainnya.
-
Apa yang ditemukan oleh pekerja bangunan di Malang? Kerangka mayat terbungkus karung goni ditemukan oleh para pekerja bangunan di Kawasan Jalan Simpang Galunggung Kota Malang.
-
Siapa yang terlibat dalam kolaborasi program HARPA untuk melindungi orangutan? Dalam menghadapi krisis kehilangan habitat yang semakin mendesak, HARPA (Harapan Alam) program konservasi dari Kitabisa berkolaborasi dengan Sintang Orangutan Center (SOC), mengumumkan inisiatif "Rumah Untuk Orangutan".
talkshow Wiji Thukul ©2017 Merdeka.com/darmadi sasongko
"Antusiasme luar biasa terutama dari generasi muda. Memang itu yang kami harapkan, untuk mengenalkan sosok Wiji Thukul dan mengungkap tragedi kemanusiaan yang hingga kini belum selesai," kata Gunawan.
Sasaran film itu, ditegaskan Gunawan, sangat penting untuk ditonton kaum muda saat ini. Bahwa apa yang dirasakan sekarang itu salah satunya diperjuangkan oleh orang-orang seperti Wiji Thukul.
Setidaknya film ini sebagai pengingat awal, bahwa ada yang belum selesai. Peristiwa ini belum lama terjadi, dibading peristiwa 1965, tetapi sudah lupa tertimbun banyak persoalan.
"Memang pesan itu tidak bisa dibungkus sempurna dalam sebuah karya. Saya pikir tidak mungkin biopic, seapik apapun bisa mampu merangkum, meringkas kehidupan seseorang dalam suatu film. Jadi butuh banyak lagi film atau media-media yang lain," katanya.
talkshow Wiji Thukul ©2017 Merdeka.com/darmadi sasongko
Gunawan sendiri sebelumnya juga menyempatkan datang ke bioskop Mandala 21, tempat bioskop diputar Kamis (2/2) malam. Padahal sebenarnya, Kota Malang tidak mendapatkan jatah untuk pemutaran film tersebut.
Lantaran tidak mendapat jatah penayangan, sejumlah orang menginisiasi nonton bareng di bioskop yang memiliki izin menayangkan. Mereka menggelar polling dengan disertai penjualan tiket.
"Awalnya berharap satu kali saja pemutaran, tetapi hari pertama 500 tiket sudah dipesan dan dibayar dengan transfer. Saat posisi ditutup, sebanyak 786 orang. Kaget responnya segitu besar. Sebenarnya hanya berharap satu studio," kata Melati Noer Fajri selaku inisiasi nonton bareng.
Cara nonton serupa akhirnya ditiru di Jambi yang akan menggelar nonton bareng pada 10 Februari. Sekarang juga sedang dalam proses serupa di Pekalongan.
"Hingga sekarang Wiji Thukul sudah ditonton sekitar 48 ribu sejak dibuat pertama kali," kata Gunawan.