Dua Karya Terpilih Festival Film di Sulawesi
Tim Fesbul dan kurator berkumpul untuk memilih karya-karya film pendek yang masuk dari Lokus 7. Film yang masuk beraneka genre.
Festival Film Bulanan (Fesbul) mengumumkan 2 film terpilih lokus dari wilayah Sulawesi. Kedua film berhasil memperlihatkan keragaman sinema dengan kreativitas yang luar biasa.
Dari banyaknya karya-karya yang masuk dan dikumpulkan, semua film memiliki keunggulannya masing-masing. Mulai dari alur cerita, pengambilan gambar, dan lain sebagainya. Namun, para kurator harus tetap memilih dua film terbaik.
Pekan lalu, tim Fesbul dan kurator berkumpul untuk memilih karya-karya film pendek yang masuk dari Lokus 7. Film yang masuk beraneka genre.
Setiap karya memiliki karakternya masing-masing dan semua bagus serta bertalenta. Namun para kurator harus memilih dua film. Pemenang pertama ada ‘Suara Rindu’ yang disutradarai oleh Zhaddam A. Nurdin bergenre fiksi.
Film itu dinilai bagus lantaran pemilihan talen yang sesuai sekali dengan alur ceritanya serta cerita yang sangat menyentuh. Film ini bercerita tentang kerinduan sang anak kepada ibunya.
Cinta ibu kepada anaknya akan sepanjang masa dan usia. Meskipun ibu sudah tidak lagi di dunia, maka kenangannyalah yang tersisa untuk dikenang. Sangat dalam sekali film yang pertama ini.
Pemenang film yang kedua berjudul ‘Senja’ yang disutradarai oleh Christiano S. Mundung dan Veronica A. None dan film ini bergenre fiksi. Film kedua ini memiliki pesan tersirat pada setiap dialognya. Memperlihatkan dari sudut pandang seorang wanita senja yang ditinggalkan anaknya di sebuah panti jompo.
Kerinduan orang tua akan anaknya yang dulu ia dibesarkan kini meninggalkan ibunya seorang diri di panti jompo. Cerita ini dinilai menyayat hati pada setiap penonton yang menikmatinya.
Selain pengumuman Film Terpilih, Fesbul 2024 juga mengumumkan jadwal workshop film dengan tagline ‘Passion, Roots, Movement’ yang akan diselenggarakan di Belitung pada 30-31 Agustus - 1 September 2024. Workshop ini akan berfokus pada penulisan, penyutradaraan, dan produserial.
Festival Film Bulanan adalah platform yang diinisiasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk memfasilitasig komunitas film lokal untuk memperluas jaringannya serta melahirkan generasi baru yang akan menjadi motor penggerak bagi industri perfilman Indonesia.
Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan Festival Film Pendek Bulanan (Fesbul) 2024 menyajikan serangkaian program inovatif yang bisa memicu pertumbuhan industri film di Tanah Air.
Serangkaian program tersebut antara lain yakni program lokakarya di 10 kota di Indonesia, diskusi interaktif dengan para profesional di industri film, seminar internasional, pemutaran film Fesbul, dan Malam Anugerah Fesbul 2024.
“Festival film pendek ini digelar setiap bulan dengan harapan bisa memberikan dampak sosial yang merata sehingga menjadi program yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu," katanya Sandiaga.
Ia mengatakan program utama Fesbul adalah seleksi film bulanan yang berlangsung dari Februari hingga November dengan sistem zonasi.
Ia mengatakan festival ini juga dibuka untuk kategori film pendek fiksi, dokumenter, animasi, eksperimental, dan hibrid.
Bagi film yang terpilih akan mendapatkan apresiasi berupa publikasi di akun media sosial Fesbul & Kemenparekraf RI, publikasi di media nasional, dan menjadi nominasi penerima anugerah di Festival Film Bulanan.