FOTO: Menengok Latihan Calon Prajurit TNI AU di Skadik Lanud Adi Soemarmo: Dari Nyebur ke Sungai sampai Diajari Ilmu AI
Dispenau mengajak jurnalis dari televisi, cetak dan online keliling sekolah Pendidikan Angkatan Udara, Skadik (Skadron Pendidikan) di Lanud Adi Sumarmo, Solo.
Kegiatan ini diadakan dalam rangkaian Outbound Media Dirgantara 2024 yang digelar oleh Dispenau. Foto: merdeka.com / Debby Restu Utomo
FOTO: Menengok Latihan Calon Prajurit TNI AU di Skadik Lanud Adi Soemarmo: Dari Nyebur ke Sungai sampai Diajari Ilmu AI
Berangkat dari Lanud Halim Perdanakusuma, para jurnalis terbang menggunakan pesawat Hercules Tipe J terbaru.
Outbound selama dua hari ini diselenggarakan di kawasan Lanud Adi Sumarmo, Solo. Foto: merdeka.com / Debby Restu Utomo
- FOTO: Melihat Aksi Para Wartawan Diuji Kemampuannya Melewati Halang Rintang dan Turun Tebing di Lanud Adi Soemarmo
- FOTO: Sempat Dianggap Akan Batalkan Putusan MK, Ini Suasana Rapat Menkum HAM dan Mendagri Bersama Baleg DPR Membahas Revisi UU Pilkada
- FOTO: Tragis! Lebih dari 100 Murid dan Guru Terjebak Gedung Sekolah Dua Lantai yang Ambruk Saat Ujian
- FOTO: Tangan Diborgol, Eks Sekjen Kementan Irit Bicara Usai Diperiksa Dewas KPK Terkait Pelanggaran Etik Nurul Ghufron
Pada kegiatan outbound kali ini, Dispenau mengajak jurnalis mengunjungi tiga sekolah Pendidikan Angkatan Udara di Lanud Adi Soemarmo, yakni Skadik 401, 402 dan 404.
Salah satu yang disorot pertama adalah, Skadron Pendidikan (Skadik) 402. Foto: merdeka.com / Debby Restu Utomo
Di Skadik 402, calon bintara TNI Angkatan Udara menjalani pelatihan intensif selama kurang lebih 5 bulan 2 minggu untuk membekali mereka dengan latihan dasar-dasar kemiliteran seperti baris berbaris, cara menghormat, dan hukum militer. Foto: merdeka.com / Debby Restu Utomo
Mayor Jhon Siregar, yang merupakan Komandan di Skadik 402 mengatakan calon siswa bintara TNI ini harus melaksanakan salah satu latihan wajib yakni penyeberangan basah dan renang ponco.
Para siswa Smaba itu terlihat menjalani latihan dengan berenang ponco menyeberangi Sungai Pepe yang menjadi pemisah antara Kabupaten Boyolali dengan Kabupaten Karanganyar.
Siswa-Siswa dasar ini lulusan SMA yang direkrut menjadi prajurit TNI AU. Foto: merdeka.com / Debby Restu Utomo
“Penyeberangan basah merupakan salah satu teknik untuk menghadapi rintangan sungai. Prajurit TNI AU harus mampu dan wajib mengenal Teknik ini” kata Komandan Skadik 402, Mayor Jhon Siregar. Foto: merdeka.com / Debby Restu Utomo
Selain itu di Skadik 401 yang merupakan program khusus untuk calon prajurit perempuan angkatan udara (Wara). Foto: merdeka.com / Debby Restu Utomo
Di 401 ini, calon prajurit perempuan akan mengikuti pelatihan dengan materi yang sama dengan calon prajurit pria. Namun terdapat tambahan materi kewanitaan di antaranya adalah tata cara berbusana, makan, sikap kewanitaan, hingga kecantikan. Foto: merdeka.com / Debby Restu Utomo
Komandan Skadron 401 Wingdik 400 Lanud Adisunarmo Letkol adm Titi Tri Pangastuti, mengatakan bahwa kuota penerimaan Wara mengalami peningkatan setiap tahunnya. Tahun lalu ada 60 orang dan tahun ini, jumlah siswa Wara bertambah menjadi 69 orang. Sebelumnya, pernah ada penerimaan sebanyak 70 orang. Foto: merdeka.com / Debby Restu Utomo
Selanjutnya di Skadik 404, Komandan Skadik 404 Wingdik 400, Letkol POM Jarot Nyamantoro, menjelaskan bahwa Skadik 404 bertugas melaksanakan pendidikan dasar dan kejuruan bagi Polisi Militer (POM) TNI AU, mulai dari tamtama, bintara, hingga perwira. Skadik ini menjadi tempat pelatihan kualifikasi khusus Polisi Militer Angkatan Udara.
Di tahun 2024 ini, Skadik 404 sedang dilakukan revitalisasi besar-besaran untuk menjadi smart class dengan teknologi modern yang mengikuti perkembangan IT dan AI.
Proyek kelas berteknologi AI ini direncanakan akan selesai pada tahun ini.
“Kurang lebih sudah tiga tahun terakhir ini kita sudah memasukkan cyber, IT dan terakhir ini, AI,” kata Jarot Nyamantoro. Foto: merdeka.com / Debby Restu Utomo
Dengan fasilitas sistem smart class ini, para siswa dapat mengakses absensi dan tugas melalui sistem learning management yang memungkinkan mereka mengerjakan tugas secara online dari mana saja menggunakan smartphone.
“Untuk smart class kita menuju ke pengembangan teknologi. Dimana nantinya akan ada learning management sistem absen dan mengerjakan tugas bisa dilakukan melalui sistem online dan bisa dari manapun menggunakan smartphone,” ucap Letkol Jarot.
Meski begitu, pelatihan militer tetap dilakukan secara tatap muka.
Komandan Lanud Adi Soemarmo Marsma TNI Bambang Juniar Djatmiko sebelumnya telah menjelaskan bahwa Lanud Adi Soemarmo memiliki empat Skadron Pendidikan (Skadik) di bawah Wing Pendidikan 400/Matukjur, yang bertugas menjadi menyelenggarakan pendidikan pertama, pembentukan, dan kejuruan yakni:
Skadik 401: Skadik ini dikhususkan untuk mendidik calon prajurit wanita angkatan udara (Wara).
Skadik 402: Tempat pelatihan bagi calon Bintara TNI Angkatan Udara.
Skadik 403: Skadik yang mendidik prajurit siswa calon Tamtama, yang berasal dari lulusan SMA dan sederajat.
Skadik 404: Berfokus pada pendidikan kejuruan Polisi Militer (POM) TNI Angkatan Udara. Lulusan dari Skadik 401, 402, dan 403 yang ditempatkan di korps POM akan dididik di Skadik ini.
Selain keempat Skadik tersebut, di Lanud Adi Soemarmo juga terdapat Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa), yang menyelenggarakan pendidikan pembentukan perwira.