Kawasan Taman Nasional BromoTengger Semeru masih ditutup untuk umum akibat kobaran api yang belum juga padam imbas musim kemarau dan juga ulah pengunjung yang menyalakan flare untuk sesi foto prewedding.
FOTO: Pantauan Kobaran Api dan Asap Kebakaran Gunung Bromo
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) hingga kini masih terjadi di kawasan Gunung Bromo, Jawa Timur.
Kobaran api yang muncul sejak beberapa hari yang lalu itu terlihat masih membara di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Selain kemarau, salah satu yang menjadi penyebab kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan Gunung Bromo ini diduga akibat ulah pengunjung.
Pemicu api berasal dari flare yang dinyalakan sekumpulan pengunjung yang melakukan sesi foto prewedding di lokasi tersebut.
Pelakunya pun juga sudah diamankan oleh kepolisian setempat.
Saat ini sejumlah petugas masih disiagakan di Pos Jemplang guna memantau dan upaya pemadaman secara langsung.
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi sejak 30 Agustus 2023 itu sekitar 274 hektare.
Saat ini, wisata Gunung Bromo dan sekitarnya masih ditutup sementara karena petugas masih melakukan upaya pemadaman api.
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menyatakan kebakaran di kawasan Gunung Bromo telah berdampak pada kehidupan ragam jenis flora dan fauna.
Seperti misalnya, bunga edelweisss ikut terbakar, elang Jawa serta lutung Jawa pun pergi meninggalkan kawasan TNBTS.
Selain itu, warga yang tinggal di kawasan tersebut juga kemungkinan mengalami dampak seperti masalah kesehatan pada sistem pernapasan.
Hiruk pikuk Pasar Tanah Abang sebagai salah satu pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara ternyata menyimpan lorong gelap dengan puluhan kios yang tutup.
Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi terjaring OTT KPK. Pati Bintang 3 TNI AU itu ditangkap dengan barang bukti uang tunai senilai Rp999,7 juta.