FOTO: Potret Permukiman di Sumsel Dikepung Asap Tebal Karhutla, Warga Pakai Pelindung Seadanya
Asap tebal karhutla ini membuat warga keculitan bernapas dan menyebabkan mata perih.
Asap tebal karhutla ini membuat warga keculitan bernapas dan menyebabkan mata perih.
FOTO: Potret Permukiman di Sumsel Dikepung Asap Tebal Karhutla, Warga Pakai Pelindung Seadanya
Asap tebal kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mengepung sebuah permukiman warga di Ogan Ilir, Sumatera Selatan, pada Rabu (28/9/2023). Kepulan asap itu menyebar ketika api karhutla mulai mendekat ke permukiman mereka.
Asap tebal karhutla ini membuat warga keculitan bernapas dan menyebabkan mata perih.
Beberapa warga tampak memakai pelindung seadanya, termasuk menggunakan kaos mereka, agar tetap bisa bernapas.
- FOTO: Potret Prihatin Nasib Anak-Anak yang Jadi Korban Musibah Kebakaran di Penjaringan
- Potret Ibu & Putranya Sama-sama Perwira TNI, Bundanya Cantik Berpangkat Letkol Anaknya Ganteng Pangkat Letda
- FOTO: Momen Puan Goda Cak Imin Agar Dukung Ganjar, Singgung Hubungan Mesra PKB dan PDIP
- FOTO: Potret Mereka yang Hidup dari Sampah, Beginilah Perjuangannya Setiap Hari
Sementara petugas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus berjibaku mengendalikan kebakaran hutan dan lahan agar tak meluas.
6 Lokasi Karhutla Disegel
Kementerian Lingkungan Hudup dan Kehutanan (KLHK) menyegel enam lokasi kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan. Lima di antaranya merupakan milik perusahaan dengan luas mencapai ribuan hektare.
Penyegelan dilakukan Tim Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Gakkum KLHK) Wilayah Sumatera.
Tim Gakkum KLHK Wilayah Sumatera yang terdiri dari pengawas lingkungan hidup dan polisi kehutanan memasang papan larangan kegiatan dan garis PPLH guna menghindari terjadinya perusakan lingkungan yang lebih besar.
Keenam lokasi yang disegel itu sebagian besar berada di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Yakni PT KS (sekitar 25 ha), PT BKI (60 ha), PT SAM (30 ha), PT RAJ (1.000 ha), PT WAJ (1.000 ha), dan lahan seluas 1.200 ha di Kedaton Kayuagung OKI yang masih diselidiki pemiliknya.