FOTO: Sukacita Penyandang Difabel Rayakan HUT Kemerdekaan RI, dari Balap Kelereng sampai Tanding Pingpong
Perayaan HUT Kemerdekaan RI yang diadakan dengan berbagai perlombaan ini memperlihatkan bahwa penyandang difabel mempunyai potensi yang bisa dikembangkan.
Perayaan HUT Kemerdekaan RI yang diadakan dengan berbagai perlombaan ini memperlihatkan bahwa penyandang difabel mempunyai potensi yang bisa dikembangkan, termasuk di bidang olahraga seperti tenis meja, basket, dan catur.
FOTO: Sukacita Penyandang Difabel Rayakan HUT Kemerdekaan RI, dari Balap Kelereng sampai Tanding Pingpong
Perayaan HUT ke-78 Kemerdekaan RI disambut penuh sukacita oleh semua orang di Indonesia, tak terkecuali oleh sejumlah penyandang difabel di Wisma Chesire, Jalan Wijaya Kusuma, Cilandak, Jakarta Selatan.
Tepat pada Hari Kemerdekaan, yakni 17 Agustus, pengurus dan para residen -sebutan penyandang difabel yang tinggal di Wisma Cheshire- meramaikan momen penting bangsa Indonesia itu dengan berbagai perlombaan.
Perlombaan yang diadakan cukup beragam, mulai dari lomba tradisional, seperti balap kelereng dan makan kerupuk; permainan ala pos ronda, yakni gaple; hingga pertandingan olahraga, seperti tenis meja atau pingpong dan basket.
- FOTO: Petaka Puntung Rokok Nyaris Membakar Habis Hutan Kota di Perumahan Batan Indah Tangerang Selatan
- FOTO: Potret Permukiman di Sumsel Dikepung Asap Tebal Karhutla, Warga Pakai Pelindung Seadanya
- FOTO: Perayaan HUT Kabupaten Trenggalek, Warga Antusias Berebut Berkah Tumpeng Raksasa
- FOTO: Momen Puan Goda Cak Imin Agar Dukung Ganjar, Singgung Hubungan Mesra PKB dan PDIP
Acara berlangsung hangat dan penuh kekeluargaan. Kendati demikian, para peserta lomba tak ada yang mau saling mengalah. Mereka bersaing ketat untuk menjadi juara. Seperti halnya Hari Kumbara. Dia berpartisipasi hampir di setiap lomba, termasuk pingpong.
Kursi roda seolah tak membatasi ruang geraknya. Hari mampu bermain lincah saat bertanding pingpong melawan Yanti. Dia bahkan mampu menang dua set langsung. Hanya saja, Hari gugur di pertandingan kedua. Hadiah lomba pun melayang.
Memaknai Hari Kemerdekaan sebagai Wujud Perjuangan
Momen perayaan HUT ke-78 Kemerdekaan RI ini dimaknai sebagai wujud perjuangan. Sebagaimana yang diungkapkan Manajer Yayasan Chesire Indonesia, Fendo Perama Sardi.
“Jadi kami ingin kegiatan pada hari kemerdekaan ini menyadari bahwa Wisma Cheshire sebagai tempat perjuangan untuk belajar dan teman-teman yang berpartisipasi di perlombaan ini akan selalu gigih berjuang,” kata Fendo.
Selain itu, pada momen ini Wisma Cheshire turut mengundang para alumni residen (sebutan penyandang difabel yang tinggal di wisma). Kehadiran para alumni diharapkan dapat semakin mempererat kekeluargaan serta memberikan inspirasi bagi para residen.
“Kita ingin mengumpulkan para residen dan alumni supaya kekeluargaannya semakin erat dan para alumni itu bisa memberikan inspirasi kepada para residen yang masih belajar di Wisma Cheshire untuk belajar supaya bisa independen atau hidup mandiri,” katanya.
Menurut Fendo, perayaan ini juga menjadi kesempatan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa penyandang disabilitas juga mempunyai potensi yang bisa dikembangkan. “Termasuk dalam cabang-cabang olahraga yang kita perlombakan, seperti tenis meja, catur, dan basket,” tutur Fendo.
Diketahui, Wisma Cheshire mengadakan serangkaian kegiatan untuk menyemarakkan perayaan HUT Kemerdekaan RI. Mulai dari workshop pembuatan eco enzyme, pertandingan catur, perlombaan tradisional, tenis meja, dan bola basket, hingga workshop literasi keuangan.