Fraksi PDIP sebut proyek kereta api cepat bisa jerumuskan Jokowi
Ide itu juga dinilai tidak sesuai dengan Nawa Cita yang dikampanyekan Jokowi saat proses pilpres lalu.
Anggota Komisi V DPR Nusyirwan Soejono menilai ide kereta api cepat jurusan Jakarta-Bandung telah salah sasaran dan tidak sesuai kebutuhan. Selain itu juga tidak ditangani oleh Kementerian Perhubungan yang memang bertanggung jawab di sektor transportasi.
Dia juga menilai, ide itu tidak sesuai dengan Nawacita yang dikampanyekan Jokowi saat proses pilpres lalu. Dia mengingatkan Menteri BUMNI Rini Soemarno untuk berhati-hati dalam menyodorkan program kepada Presiden Jokowi.
"Program kereta api cepat ini bisa 'menjerumuskan' Presiden Jokowi yang kemudian bisa mengganggu citra Presiden Jokowi," kata Nusyirwan, Kamis (13/8).
Menurutnya, saat ini yang dibutuhkan adalah transportasi publik yang aman, nyaman dan terjangkau. Dengan jangkauan pelayanan seluas mungkin, tidak hanya Jakarta-Bandung.
"Dengan biaya investasi disebutkan Rp 60 triliun (bantuan Jepang) atau Rp 71 triliun (bantuan China), serta tidak perlu dengan kereta api kecepatan 350 km/jam. Tapi cukup maksimal 150 km/jam sudah dapat mengatasi perlintasan sebidang yang jumlahnya ribuan yang hingga kini belum dapat diatasi," ujarnya.
Dia mengatakan, yang perlu dikembangkan adalah jalur-jalur strategis yang dapat menjadi pilihan investasi di luar Jawa seperti Sumatera dan Kalimantan. Ketua DPP PDIP ini juga mengaku mendapat informasi bahwa proyek ini dengan skema dana BUMN bukan APBN.
"Tapi perlu diingat Pemerintah ada penyertaan modal di BUMN," ujarnya.
Nusyirwan mengatakan daftar kebutuhan di sektor transportasi masih banyak. Dia juga mempertanyakan kenapa pihak Kereta Api Indonesia tidak diajak dalam proyek ini, bahkan tidak masuk dalam rencana induk perkeretapian nasional.
"Siapa yang mengerjakannya. Yang mengerti kereta api siapa sih," ujarnya.
Dia khawatir Presiden Jokowi telah diberi program yang monumental tapi salah sasaran dan tidak sesuai dengan kebutuhan.
"Menteri BUMN bertugas menjaga kebesaran BUMN. Jangan memberi pekerjaan rumah ke BUMN untuk sekian puluh tahun ke depan. Uang segitu bukan uang kecil," katanya.
"Jadi, saya mengingatkan Menneg BUMN. Proyek kereta api cepat Jakarta Bandung ini kurang mempertimbangkan potensi wilayah. Tidak sebanding dengan investasi yang akan dikeluarkan," katanya.
"Saya melihat ini jadi persoalan besar yang tidak masuk dalam kerangka Nawacita yakni mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik," kata Nusyirwan.
Baca juga:
Jonan: Kereta cepat, keputusan presiden keluar dalam 1-2 hari
Rayuan China dan Jepang pada Jokowi demi proyek kereta cepat
Rayu pemerintah, China sesumbar sanggup bangun kereta cepat 3 tahun
Kereta cepat buatan China bisa tempuh Jakarta-Bandung 36 menit
Delegasi China: Tiket kereta cepat Jakarta-Bandung Rp 200.000
-
Siapa yang mencobai kereta cepat Jakarta Bandung bersama Presiden Jokowi? Rabu (13/9) hari ini Raffi Ahmad berkesempatan mencobanya bersama Presiden Jokowi.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Mengapa Presiden Jokowi hadir di acara serah terima pesawat? Acara serah terima Pesawat C-130J-30 Super Hercules untuk TNI AU.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).