Gafatar juga aktif di Riau, merekrut dengan cara kegiatan sosial
Polisi menyatakan organisasi itu juga memberikan doktrin khusus buat mengubah pola pikir warga.
Organisasi masyarakat Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang muncul ke permukaan sejak hilangnya dr. Rica di Yogyakarta, ternyata juga membangun cabang di Riau. Kelompok yang dinyatakan memiliki paham sesat itu sudah sejak setahun lalu ada di Riau.
Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo, kepada merdeka.com, Selasa (12/1), mengatakan, diketahuinya aktivitas kelompok Gafatar di Riau merupakan hasil pengamatan Direktorat Intelijen dan Keamanan (Dit Intelkam)
"Mereka sudah membentuk kepengurusannya seperti ketua cabang. Sistem perekrutannya dengan cara audiensi bersama para tokoh dan juga masyarakat," kata Guntur.
Menurut Guntur, kelompok memiliki pemahaman di luar paham pada umumnya itu diduga ingin mengubah pola pikir masyarakat dengan aliran mereka yakini.
"Pola pikir masyarakat ingin dirubah (doktrin) sesuai aliran mereka. Ada pertemuan khusus dan audiensi saat berkumpul untuk hal itu," ujar Guntur.
Guna memikat masyarakat supaya mau bergabung, Guntur mengatakan, Gafatar juga aktif melakukan aksi sosial seperti sunatan massal dan memberikan bantuan kepada masyarakat.
"Sampai saat ini, belum ada terlihat kegiatan yang bersifat terlarang. Namun polisi akan terus memonitor mereka. Kita juga berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan kabupaten," ucap Guntur.
Guntur mengimbau masyarakat berhati-hati jika ada organisasi massa melakukan kegiatan rekruitmen. "Masyarakat harus cerdas memilih organisasi yang baik dan sesuai dengan aturan perundang-undangan dan budaya, serta falsafah ideologi Indonesia. Jangan segan untuk bertanya kepada polisi tentang suatu organisasi yang merekrut masyarakat," tutup Guntur.