Gagal menjambret, 2 maling bercelurit di Semarang dihajar massa
"Sudah saya pepet motornya dia (korban) tapi saya yang jatuh," kata Dany.
Dany Oktava (21), nyaris menjadi bulan-bulanan massa usai gagal menjambret handphone milik seorang siswi di sebuah sekolah Kota Semarang, Jawa Tengah. Aksi penjambretan tersebut gagal setelah pelaku terjatuh saat berusaha menarik paksa tas milik korban.
Tak hanya itu saja, Dany yang kala itu berboncengan naik sepeda motor dengan Sandy Priyanto, seorang pemuda tanggung berusia 19 tahun itu tak sempat kabur karena warga yang memergoki hal itu langsung menghajarnya berulang kali.
Penjambretan ini terjadi di Jalan Tusam Raya, Banyumanik, Senin (29/9) pukul 14.00 WIB siang kemarin. Dany mengatakan, saat itu dia sengaja mengincar ponsel milik seorang siswi yang sedang dibonceng oleh ayahnya.
Namun, saat itu kedua pelaku yang sedang memepet motor korban mendadak kaget karena ternyata korbannya melawan dengan menariknya kembali.
"Sudah saya pepet motornya dia (korban) tapi saya yang jatuh," kata pria yang tinggal di warga Karanggawang Barat RT 06 RW 14 Kelurahan Tandang, Kecamatan Tembalang itu di hadapan penyidik Mapolrestabes Semarang, Selasa (30/9).
Saat terjatuh itulah, dia langsung menjadi bulan-bulanan warga setempat. Meski demikian, polisi yang datang ke lokasi lalu mengamankan keduanya ke kantor polisi terdekat. Petugas yang mendapati dua pelaku hendak kabur dari kerumunan massa langsung menembak kedua kakinya.
"Padahal sebelumnya saya sudah menyelipkan celurit di belakang punggung. Ya untuk berjaga saja," ujarnya.
Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Wika Hardianto, mengatakan keduanya memang sangat meresahkan warga. Terlebih lagi, aksi pelaku seringkali dilakukan saat korbannya lengah di siang bolong. Akibat ulahnya, pelaku dijerat Pasal 362 KUHP dengan hukuman lima tahun penjara.
"Kami sudah menyita motor bebek Yamaha Vega, ponsel berbagai jenis, sebuah celurit, golok dan tas ransel hitam. Kami akan menindak tegas mereka yang sudah meresahkan warga Banyumanik," ujarnya.