Galau ditinggal istri 2 kali, Kuwat pilih gantung diri
Kuwat tak seperti namanya, dia menyerah menghadapi derita hidup meski harus meninggalkan dua anak.
Kuwat (53), warga RT 2 RW 3, Kelurahan Pinang, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang nekat gantung diri karena merasa depresi ditinggal istri dan menderita penyakit stroke bertahun-tahun, Jumat (16/10). Ya, Kuwat tak sekuat namanya.
Jenazahnya ditemukan pertama kali oleh kakak korban, Turiah (58), di gudang tempat servis komputer milik keluarganya, sekitar pukul 16.30 WIB. Duda dua anak ini telah tergantung di atap plafon gudang.
"Sebelumya tadi siang dia sempat duduk di depan rumah. Lalu saat kakaknya pulang, rumah dalam keadaan terkunci. Kakak korban mencari korban di tempat servis, saat dilihat dari jendela, dia kaget korban sudah tewas gantung diri," ujar Romli Ketua RT 02.
Menurut Romli, korban memang depresi karena menderita stroke selama dua tahun. Selain itu dia juga ditingal oleh kedua istrinya.
"Sama istri pertama dia dicerai, punya dua anak. Dengan istri kedua dia juga ditinggal. Katanya karena masalah keluarga, ada ketidakcocokan. Itu membuat dia depresi dan sering bilang mau bunuh diri," katanya.
Kapolsek Cipondoh Kompol Paryanto mengatakan, setelah mendapat laporan, pihaknya langsung ke lokasi dan melakukan olah TKP. Dipastikan korban tewas karena bunuh diri.
"Tidak ada tanda-tanda kekerasan, ini murni bunuh diri," katanya.
Diduga korban bunuh diri saat waktu salat Jumat, karena ketika itu situasi sedang sepi.
"Korban bunuh diri menggunakan tali plastik warga biru dan mengikatnya di plafon gudang servis komputer," paprnya.
Pihaknya tidak akan membawa korban ke RSU Tangerang untuk diautopsi atas permintaan keluarga korban.