Muncul Rasa Gatal Tiba-tiba, Mengapa Menggaruknya Bisa Terasa Begitu Enak?
Menggaruk bagian tubuh yang gatal bisa sangat memuaskan dan menyenangkan.
Pernahkah Anda tiba-tiba merasa gatal dan tanpa sadar langsung menggaruknya? Tidak hanya rasa lega yang muncul, kadang menggaruknya terasa sangat menyenangkan. Tetapi, pernahkah Anda bertanya-tanya, apa sebenarnya yang terjadi dalam tubuh kita ketika rasa gatal muncul, dan mengapa menggaruk bisa begitu memuaskan?
Dilansir dari CNA, menurut Associate Professor Tey Hong Liang, seorang konsultan senior di National Skin Centre, rasa gatal pada dasarnya adalah alarm tubuh. "Rasa gatal yang memicu kita untuk menggaruk sebenarnya berfungsi mencegah unsur-unsur eksternal seperti serangga, racun, atau iritan masuk lebih dalam ke kulit atau bahkan ke aliran darah," jelasnya.
-
Bagaimana menggaruk kulit bisa memperburuk gatal? Menggaruk mungkin memberikan rasa nyaman pada awalnya, walau begitu, hal ini bisa berdampak buruk terhadap rasa gatal yang muncul. Menggaruk memicu otak untuk melepaskan neurotransmitter serotonin yang membantu mengendalikan rasa sakit, tetapi pada akhirnya, hal ini justru akan meningkatkan sensasi gatal. Selain itu, ketika menggaruk, Anda dapat menyebabkan kerusakan nyata pada kulit.
-
Kenapa jari tangan terasa gatal? Gatal merupakan gangguan yang sering terjadi pada kulit. Sensasi gatal ini dapat sangat mengganggu, bahkan mengurangi produktivitas sehari-hari.
-
Bagaimana kulit gatal bisa disebabkan oleh gangguan saraf? Ada beberapa jenis penyakit saraf yang bisa membuat kulit Anda gatal-gatal, seperti neurodermatitis, herpes zoster, multiple sclerosis, dan neuropati.
-
Kenapa tenggorokan bisa gatal? Gatal di tenggorokan dapat dipicu oleh berbagai faktor, baik dari dalam tubuh maupun dari lingkungan sekitar.
-
Apa saja penyebab kulit gatal? Ternyata, penyebab kulit gatal ada banyak, lho. Bisa jadi karena faktor lingkungan, atau bisa juga reaksi tubuh terhadap partikel tertentu yang bikin kulit meradang.
-
Kenapa telinga dan tenggorokan gatal? Pada umumnya, rasa gatal ini merupakan reaksi tubuh terhadap iritasi atau adanya gangguan pada saluran pernapasan.
Rasa gatal muncul sebagai respons tubuh untuk melindungi kita dari ancaman eksternal, seolah memberi tahu bahwa ada sesuatu di permukaan kulit yang harus segera diatasi.
Bagaimana Otak Memproses Rasa Gatal?
Gatal dihasilkan oleh interaksi kimia tertentu, seperti histamin, dengan reseptor di serat saraf khusus di kulit yang disebut pruriseptor. Sinyal dari pruriseptor kemudian dikirim ke sumsum tulang belakang dan otak, di mana rasa gatal diproses di wilayah yang juga memproses rasa sakit. Meskipun rasa gatal dan sakit merupakan dua sensasi yang berbeda, keduanya berbagi jalur saraf yang mirip.
"Aktivasi pola yang berbeda membantu membedakan rasa gatal dari rasa sakit," tambahnya. Ini penting agar kita tahu kapan harus menggaruk dan kapan harus menarik diri dari rasa sakit untuk melindungi kulit yang lebih dalam dari kerusakan.
Mengapa Menggaruk Terasa Begitu Menyenangkan?
Ketika Anda menggaruk, ada lebih dari sekadar upaya meredakan gatal. “Menggaruk menciptakan rangsangan nyeri ringan yang secara sementara mengesampingkan sinyal gatal,” kata Tey.
Ini memberikan rasa lega sesaat. Namun, bukan itu saja. Menggaruk juga mengaktifkan area otak yang berhubungan dengan rasa puas dan kesenangan, seperti striatum. "Stimulasi ini menyebabkan pelepasan dopamin, neurotransmitter yang terkait dengan rasa senang, sehingga membuat tindakan menggaruk terasa memuaskan."
Meski begitu, kebiasaan menggaruk terus menerus dapat merusak kulit dan memicu pelepasan lebih banyak histamin, yang justru memperburuk rasa gatal. “Scratching sebenarnya dapat membuat kulit semakin sensitif, hingga sentuhan ringan saja bisa memicu rasa gatal yang intens,” jelas Tey. Hal ini menciptakan siklus gatal-menggaruk yang sulit dihentikan.
Mengapa Beberapa Gatal Begitu Sulit Ditemukan Sumbernya?
Terkadang, ada gatal yang sangat sulit untuk diposisikan dengan tepat, seperti gatal di punggung yang membuat Anda terus mengatakan "sedikit lebih atas... ke kiri..." tetapi tetap tidak bisa menggaruk dengan tepat. Menurut Tey, hal ini disebabkan oleh C-fibres, atau pruriseptor, yang memiliki bidang reseptif luas.
"Ini berarti sinyal gatal bisa dipicu oleh rangsangan di area yang cukup besar di kulit, sehingga menciptakan sensasi yang menyebar," ungkapnya. Selain itu, area otak yang memproses sinyal gatal juga kurang presisi dalam memetakan lokasi pasti, sehingga sulit untuk menentukan titik tepat di mana rasa gatal berada.
Secara keseluruhan, rasa gatal adalah bagian dari mekanisme pertahanan tubuh, tetapi juga dapat menjadi sumber frustrasi ketika tidak dapat dihentikan. Memahami bagaimana tubuh dan otak bekerja saat gatal, serta dampak dari menggaruk, dapat membantu kita lebih bijak dalam menangani sensasi ini agar tidak terjebak dalam siklus gatal yang tak berujung.