Ganjar: Harus Siap Siaga Menghadapi Situasi Kebencanaan Terburuk Sampai April 2021
Ganjar juga memerintahkan seluruh kepala terus melakukan edukasi dan menyebarkan peta bencana sekaligus informasi kepada masyarakat.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menginstruksikan semua instansi dan elemen masyarakat, terutama yang bergerak di bidang kebencanaan agar siaga sampai April 2022. Tujuannya tentu untuk mengurangi risiko bencana saat musim hujan.
"Informasi BMKG mencatat, Jateng akan dilanda cuaca ekstrem berupa hujan lebat pada Desember nanti, Januari akan turun dan Februari akan tinggi lagi, kita harus siap siaga sampai April tahun depan dan siap menghadapi situasi yang terburuk," katanya di Semarang, Selasa (9/11).
-
Kapan Ganjar Pranowo mulai beruban? Ganjar sendiri mengaku mulai tumbuh uban ketika masih duduk di bangku SMA, pada usia yang belum mencapai 20 tahun.
-
Bagaimana Alam Ganjar mendukung Ganjar Pranowo? Kini semakin dewasa, Alam memberikan dukungan penuh kepada sang ayah yang akan mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2024. Ia bahkan hadir di berbagai momen penting mendukung Ganjar Pranowo.
-
Apa alasan Ganjar Pranowo pamit kepada warga? “Bapak ibu nuwun sewu nggih, kulo niku ajeng pamitan, soal e tanggal 5 September kulo pensiun, (bapak ibu permisi ya, saya mau pamitan. Soalnya tanggal 5 September sudah pensiun,” ucap Ganjar, seperti dikutip dari kanal YouTube pribadinya pada Selasa (8/8).
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
-
Kapan pengumuman calon wakil presiden Ganjar Pranowo? PDI Perjuangan bersama partai koalisi secara resmi mengumumkan nama bakal calon wakil presiden Mahfud MD untuk mendampingi Capres Ganjar Pranowo, Rabu, 18 Oktober 2023.
-
Apa yang ditekankan Ganjar Pranowo kepada pelaku UMKM di Banyumas? Di depan para pelaku usaha, Ganjar menekankan pentingnya pelatihan-pelatihan secara rutin bagi UMKM agar dapat lebih maju.
Dia juga memerintahkan seluruh kepala terus melakukan edukasi dan menyebarkan peta bencana sekaligus informasi kepada masyarakat.
"Gandeng aktivis dan sukarelawan kebencanaan, kelompok-kelompok masyarakat juga bisa dilibatkan untuk terus memberikan edukasi. Gunakan early warning system meskipun dengan alat sederhana, bisa kentongan, ilmu titen dan lainnya, yang masyarakat sudah paham," ujarnya.
Tempat-tempat pengungsian, lanjut Ganjar, juga harus disiapkan dengan penerapan protokol kesehatan ketat, khususnya di daerah-daerah rawan bencana.
"Logistik mesti siap, peralatan harus on dan standby semuanya, tidak boleh ada yang rusak. Saya juga minta minimal sekali dalam bulan ini, digelar simulasi penanganan bencana agar masyarakat tahu dan siap menghadapi situasi terburuk," terangnya seperti dilansir dari Antara.
Selain kesiapsiagaan bencana, politikus PDIP itu juga meminta instansi di sektor kehutanan terus menggalakkan penanaman dengan melibatkan masyarakat dan mengedukasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
"Mumpung ini musim hujan, ayo giatkan penanaman. Sambil menanam, kita standby terus, mudah-mudahan tidak ada bencana, tapi kalau ada kita sudah siap semuanya," tutupnya.
(mdk/fik)