Ganjar Ingatkan Kepala Daerah di Jateng Tidak Buru-Buru Tetapkan New Normal
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta pemerintah daerah jangan terburu-buru mengambil kebijakan new normal. Sebab, tidak adanya kasus Covid-19 belum menjadi patokan penerapan new normal segera dilakukan.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta pemerintah daerah jangan terburu-buru mengambil kebijakan new normal. Sebab, tidak adanya kasus Covid-19 belum menjadi patokan penerapan new normal segera dilakukan.
"Jadi kalau ada mau normal baru, itu bukan hari ini nol terus normal baru. Minimal 14 hari konsisten apa tidak, kita tunggu selama masa itu. Kalau konsisten boleh normal baru. Lebih ideal lagi kita tunggu sebulan," kata Ganjar, Semarang, Jumat (12/6).
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa yang menurut Ganjar Pranowo menjadi salah satu bukti bahwa KKN masih terjadi di Indonesia? “Kemarin di Kendari, bapak ibu ada yang bertanya kepada saya, pada saat beliau bertanya 'Pak sikat KKN', wah sesuatu yang ternyata memang dirasakan oleh masyarakat."
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Apa alasan Ganjar Pranowo pamit kepada warga? “Bapak ibu nuwun sewu nggih, kulo niku ajeng pamitan, soal e tanggal 5 September kulo pensiun, (bapak ibu permisi ya, saya mau pamitan. Soalnya tanggal 5 September sudah pensiun,” ucap Ganjar, seperti dikutip dari kanal YouTube pribadinya pada Selasa (8/8).
-
Kapan Ganjar Pranowo berencana untuk memberantas KKN di Indonesia? Maka, pidato saya begitu terpilih, saya kumpulkan ASN saya, bapak ibu, mulai hari ini tidak ada korupsi, mulai hari ini tidak ada gratifikasi. Mulai hari ini tidak ada jual beli jabatan. Mulai hari ini tidak ada sogok sogokan,” jelas dia.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Dia menyebut tidak mempermasalahkan perayaan terkait tidak adanya kasus positif di Kebumen. Seperti yang dilakukan Bupati Kebumen Yazid Mahfudz melakukan cukur gundul dan menggelar apel pasukan.
"Saya khawatir normal baru itu diterjemahkan seperti kejadian tidak ada Covid. Saya saja tadi ngecek Pasar Mangkang Semarang, di sana suasananya sama saja seperti tidak terjadi apa-apa. Ini yang bahaya," jelasnya.
Pihaknya sudah berkomunikasi dengan Bupati Kebumen. Ia meminta hati-hati karena masih ada peluang untuk terjadinya kasus.
"Kecuali sekarang nol, kemudian daerah itu dikunci, maka akan aman. Kebumen itu kan daerah yang dilalui banyak transportasi, ada banyak orang datang dan keluar. Jadi saya minta hati-hati," tutupnya.
Terkait daerah-daerah seperti Kebumen, Kota Tegal dan Rembang itu memang sudah mengalami penurunan angka penularan Covid-19 secara melandai.
"Tapi kalau bisa tidak hanya melandai, melainkan sampai melantai. Dan ini harus konsisten selama 14 hari tidak ada penambahan kasus," ungkapnya.
Baca juga:
Evaluasi Sepekan PSBB Transisi, Kadishub DKI Klaim Volume Kendaraan di Bawah Normal
Menyambut New Normal, Pekerja Seni Diwajibkan Pakai Masker dan Face Shield
Perjalanan KA Reguler Kembali Dibuka, Ini Aturan yang Wajib Dipatuhi Penumpang
Jelang New Normal, AP II Catat Lonjakan Penumpang Pesawat Melebihi 100 Persen
Wishnutama Sediakan Panduan Protokol Kesehatan Lewat Video dan Buku
Soal New Normal, Moeldoko Tegaskan Pemerintah Tak Ingin Korbankan Rakyat