Ganjar: Istana seharusnya bisa moratorium pembangunan pabrik semen
Ganjar menambahkan, hasil pertemuan presiden dengan warga yang menolak itu justru membuat ketidakpastian hukum.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut pembangunan pabrik semen selalu menjadi sengketa di masyarakat, terutama di wilayahnya. Untuk menghindarinya, pemerintah pusat dalam hal ini Presiden Jokowi diminta memoratorium pembangunan pabrik semen.
"Kalau istana (Presiden Jokowi) mau, sebenarnya bisa langsung moratorium pabrik semen. Kita pasti dukung, masukkan negatif list. Semua izin dibatalkan, tidak ada pabrik semen baru," kata Ganjar, Rabu (3/7).
Pernyataan itu disampaikan Ganjar menanggapi hasil pertemuan warga Rembang penolak pabrik semen dengan Presiden Jokowi di Jakarta kemarin. Moratorium, menurut Ganjar, akan menjadi solusi untuk mencegah kerusakan lingkungan.
Namun moratorium rupanya tidak menjadi pilihan presiden. Jokowi memilih menjanjikan kajian lingkungan strategis di Kawasan Pegunungan Kendeng. Ganjar mengaku belum paham apa kajian lingkungan yang dimaksud.
"Saya sudah telepon Mas Teten (Teten Masduki, Kepala Kantor Staf Kepresidenan). Kajian lingkungan seperti apa, kalau kajian tambang keseluruhan Jateng sudah punya. Saya belum dapat penjelasan pasti, tapi kata beliau pabrik semen Rembang sudah 95 persen berdiri jadi tidak mungkin dibatalkan," ungkapnya.
Ganjar menambahkan, hasil pertemuan dengan presiden itu justru membuat ketidakpastian hukum. Pilihannya seharusnya presiden bisa moratorium pabrik semen atau membatalkan semen rembang sekaligus. Jika tidak, maka menunggu proses hukum yang sedang berjalan.
"Kalau saya sejak awal pakai koridor hukum. Keputusan pengadilan kita laksanakan dan kawal. Karena kita tidak hanya bicara Kendeng dan Rembang atau Pati saja. Pabrik semen Wonogiri kemarin kita tolak karena review tata ruang, Gombong saya tolak juga karena pakar menilai tidak layak. Rembang dan Pati sudah masuk proses hukum ya kita hormati agar ada kepastian hukum," pungkasnya.
Baca juga:
Jokowi hentikan sementara pembangunan pabrik semen di Kendeng
Aksi 9 kartini Kendeng 'Nyelameti' Jokowi di depan Istana
Bank Mandiri beri kredit Rp 3,96 T bangun pabrik semen Rembang
Daftarkan PK, warga Kendeng bawa ratusan kendi ke PTUN Semarang
Kalau rakyat menang di PTUN, Ganjar janji tak ada pabrik semen
Ganjar minta dinas terkait terbuka soal pabrik semen Gombong
Tolak pabrik Semen Gombong, muncul petisi ke Jokowi & Ganjar
-
Kapan Pabrik Semen Indarung I didirikan? Pabrik semen pertama di Indonesia terletak desa Indarung kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatera Barat. Semen merupakan salah satu bahan penting dalam proses sebuah pembangunan baik itu perumahan dan gedung-gedung besar. Mungkin tidak banyak yang tahu jika pabrik semen pertama di Indonesia berada di Pusat Kota Padang, Sumbar.Pabrik tersebut bernama Indarung I yang sudah didirikan sejak 18 Maret 1910 oleh seorang Perwira Belanda Carl Christophus Lau, dengan nama pabriknya NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM).
-
Kenapa petani Kendeng menolak pembangunan pabrik semen? Mereka memprotes pembangunan pabrik tersebut karena dibangun di wilayah karst yang berfungsi untuk menyerap air. Selain itu Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang dilakukan pihak terkait dinilai tidak transparan.
-
Dimana Wamentan meninjau aktivitas pengembangan semen beku unggul? Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi meninjau aktivitas kerja pengembangan semen beku unggul yang dilakukan Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari di Kabupaten Malang, Jawa Timur.
-
Kejatuhan cicak di paha pertanda apa? Arti kejatuhan cicak yang berikutnya adalah jika kamu mengalami kejatuhan cicak tepat pada paha. Musibah yang disebabkan oleh orang lain ini bisa diketahui dari posisi cicak jatuh.
-
Kapan Sawah Segar Sentul buka? Sawah Segar Sentul buka setiap Selasa–Minggu pukul 09.00-18.00 WIB saat weekdays. Saat weekend, buka pukul 08.00-18.00 WIB.
-
Kapan Cak Percil memulai mengamen? Mengamen Keluar dari grup kesenian Janger, ia mengamen dari bus ke bus serta dari rumah ke rumah demi membantu perekonomian keluarganya.