Ganjar Targetkan Harga Beras dan Minyak Turun untuk Tekan Angka Inflasi Jateng
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo memiliki strategi untuk menekan angka inflasi, yaitu dengan cara menargetkan penurunan harga beras dan minyak. Ganjar mengatakan, hal ini sudah dirapatkan bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo memiliki strategi untuk menekan angka inflasi, yaitu dengan cara menargetkan penurunan harga beras dan minyak. Ganjar mengatakan, hal ini sudah dirapatkan bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.
"Dua komoditas ini menjadi perhatian utama kita. Tadi sudah dipimpin oleh Pak Mendagri untuk kita dorong, maka tugasnya sekarang ya sudah, pasokannya terjaga, barangnya ada, itu yang menjadi target utama," kata Ganjar di Hotel Santika, Kota Semarang, Jateng, Senin (13/2).
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Apa itu inflasi? Sekadar informasi, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa, yang berdampak pada biaya hidup.
-
Di mana harga bahan pangan di pantau? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kapan inflasi terjadi? Inflasi terjadi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan yang terus-menerus dalam suatu periode waktu tertentu hingga mengurangi daya beli uang.
-
Bagaimana dampak kemarau panjang terhadap harga beras? Produksi sawah petani terancam gagal karena hal ini.
-
Mengapa harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah.
Angka inflasi di Jateng terus mengalami penurunan. Per Desember 2022, angka inflasi Jateng berada di kisaran 5,63 persen.
Berita terbaru Ganjar Pranowo selengkapnya di Liputan6.com
Ganjar menggencarkan operasi pasar untuk memastikan harga beras dan minyak di pasaran mengalami penurunan, sehingga masyarakat bisa menjangkau membelinya.
Seperti pada hari ini, Ganjar mengecek harga dua komoditas tersebut di Pasar Sampangan Baru. Dalam tinjauannya itu, Ganjar masih menemukan adanya kenaikan harga beras dan minyak di sejumlah pedagang.
"Ternyata kalau ada bakul-bakul itu hanya ada satu boks kecil sekali, dan sehari rata-rata habis dan itu pun harganya tidak ada yang di bawah Rp14 (ribu), di atas Rp14 ribu. Beras juga demikian," tutur Ganjar.
Terkait beras, Ganjar telah meninjau lahan padi di Kabupaten Batang, Sabtu (11/2). Dalam kesempatan tersebut, Ganjar memastikan panen padi di Jateng sudah dimulai, sehingga stok beras dipastikan aman.
"Maka mudah-mudahan secara psikologis ini juga akan menunjukkan kepada publik bahwa kita siap panen. Harga panen beras di tingkat petani harga pokok penjualnya bagus, di atas Rp5.400an, maka ini petani bagus. Maka Bulog Menyerap," lanjut Ganjar.
"Nanti sudah di bawah HPP-nya, maka kita harapkan Bulog segera ambil alih, maka ini kita berikan kesempatan petani biar tersenyum untuk bisa mendapatkan harga yang terbaik," sambungnya.
Sementara terkait minyak, Ganjar akan mengirimkan suplai Minyakita untuk menghadirkan ketersediaan stok di pasaran. Ganjar berharap, penurunan harga kedua komoditas ini mampu menekan angka inflasi.
"Minyakita besok akan kita kirim, tadi baru kita cek," pungkas Ganjar.
Baca juga:
Upayakan UMKM Dapat Minyak Goreng Murah, Sandiaga Uno Mau Kerja Sama dengan Produsen
Dirut Food Station DKI Klaim Harga Beras akan Turun Drastis Sebelum Ramadan
Tinjau Panen Padi, Ganjar Jamin Stok Beras Aman dan Inflasi Jateng Terkendali
Budi Waseso: Beras Oplosan Tak Rugikan Bulog, Tapi Masyarakat
Jelang Puasa, MinyaKita Hanya Dijual di Pasar Tradisional
Jokowi: Harga Pangan di Negara Lain Naik Tinggi Sekali, Alhamdulillah Kita Tidak