Ganjar Tegaskan Semua Dilarang Mudik Kecuali Terpaksa, Tapi Ikuti Aturan
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menegaskan, tidak ada pengecualian pada kelompok tertentu terkait dengan penerapan larangan mudik Lebaran 2021. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi bertambahnya kasus Covid-19.
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menegaskan, tidak ada pengecualian pada kelompok tertentu terkait dengan penerapan larangan mudik Lebaran 2021. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi bertambahnya kasus Covid-19.
"Nggak ada fasilitasi khusus kepada kelompok-kelompok tertentu, semua aturannya sama. Jadi kalau mereka memang harus pulang dalam kondisi sesuai dengan regulasi, ya ikuti saja di situ," kata Ganjar, di Semarang, dikutip dari Antara, Jumat (30/4).
-
Kapan Ganjar Pranowo mulai beruban? Ganjar sendiri mengaku mulai tumbuh uban ketika masih duduk di bangku SMA, pada usia yang belum mencapai 20 tahun.
-
Bagaimana Alam Ganjar mendukung Ganjar Pranowo? Kini semakin dewasa, Alam memberikan dukungan penuh kepada sang ayah yang akan mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2024. Ia bahkan hadir di berbagai momen penting mendukung Ganjar Pranowo.
-
Apa alasan Ganjar Pranowo pamit kepada warga? “Bapak ibu nuwun sewu nggih, kulo niku ajeng pamitan, soal e tanggal 5 September kulo pensiun, (bapak ibu permisi ya, saya mau pamitan. Soalnya tanggal 5 September sudah pensiun,” ucap Ganjar, seperti dikutip dari kanal YouTube pribadinya pada Selasa (8/8).
-
Kapan Ganjar Pranowo hadir di Rakernas PDIP? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Di mana Ganjar Pranowo bertemu dengan para santri? Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Ma'Hadut Tholabah, Tegal, Jawa Tengah, Kamis (11/1/2024).
Ganjar mengingatkan kembali kasus Covid-19 yang muncul di Kabupaten Pati berawal dari warga mudik, serta kasus di Kabupaten Purbalingga yang muncul saat pengecekan pembelajaran tatap muka (PTM) dan berasal dari pondok pesantren.
"Artinya bukan soal yang lainnya, ayo kita jaga diri kita tidak pulang, kalau ada yang sifatnya terpaksa silakan ikuti aturannya. Kalau dengan mengikuti aturan saya kira seluruh aturannya sudah ada," ujarnya pula.
Politikus PDI Perjuangan itu, juga memastikan tidak ada prioritas terhadap kelompok masyarakat tertentu, sebab semuanya sama di mata hukum.
"Yang tidak sama adalah yang diizinkan oleh regulasi yang ditentukan oleh kementerian maupun satgas," kata Ganjar.
Pemerintah resmi melarang mudik Lebaran 2021. Larangan itu tertuang dalam Surat Edaran Kepala Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik pada bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah.
Baca juga:
Jumlah Titik Penyekatan Pemudik di Jawa Barat Bertambah Jadi 158 Titik
JSN Solo-Ngawi Prediksi Puncak Mudik Lebaran Terjadi 2 Mei 2021
Cirebon Siap Hentikan Operasional Kereta Pada 6-17 Mei, Begini Penjelasan PT KAI
Sri Mulyani Ingatkan Pegawai Tak Mudik: Kita Dalam Situasi yang Tidak Mudah
Pondok Pesantren di Tasikmalaya Izinkan Santri Mudik Meski Dilarang Pemerintah
Meski Sudah Divaksin, Sri Mulyani Ingatkan Anak Buahnya Tak Mudik Lebaran