Gara-gara hal sepele, suami dan istri ini jadi ganas
Kekerasan dalam rumah tangga tak pantas dilakukan oleh suam istri, meski ada masalah sepele.
Hubungan suami istri pasti menginginkan kehidupan bahagia hingga lanjut usia, sejak mulai pernikahan. Namun kehidupan pasti ada 'kerikil' yang menghambat atau mengganggu.
Akan tetapi, masalah sepele juga bisa membuat suami atau istri melakukan kekerasan. Salah satunya sang suami DW (39) yang mengalami luka tusuk akibat istrinya MN (MN). Sang suami DW menolak tawaran istri yang membuatkan teh.
Akibatnya sang istri berusan dengan kepolisian akibat kekerasan dalam rumah tangga.
Berikut masalah sepele suami dan istri menjadi ganas yang dirangkum merdeka.com:
-
Apa yang dimaksud dengan KDRT? Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) adalah salah satu bentuk pelanggaran hak asasi manusia yang sering terjadi di Indonesia. KDRT dapat berupa kekerasan fisik, psikis, seksual, atau ekonomi yang dilakukan oleh anggota keluarga terhadap anggota keluarga lainnya.
-
Kenapa KTT ASEAN digelar di Jakarta? KTT yang akan diselenggarakan di Jakarta tersebut menjadi momen penting bagi Indonesia sebagai tuan rumah untuk memfasilitasi dialog dan kerjasama antara pemimpin negara anggota.
-
Siapa yang menjadi korban KDRT? Bagaimana tidak, seorang gadis di Sulawesi Utara menjadi korban KDRT oleh sang suami.
-
Apa yang telah diraih oleh seluruh kelurahan di DKI Jakarta? Sebanyak 267 kelurahan yang berada di wilayah administratif DKI Jakarta kini telah sepenuhnya berpredikat sadar hukum.
-
Di mana MRT Jakarta berada? Terdapat enam kilometer jalur Mass Rapid Transit (MRT) di bawah tanah Jakarta.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
Dibuatkan teh tapi tak diminum, suami ditikam istri usai Jumatan
DW (39) mendapatkan luka serius di sekujur tubuhnya usai ditikam sang istri MN (27). Alasan MN menghujamkan pisau, lantaran merasa sakit hati karena sang suami yang baru saja pulang salat Jumat menolak tawaran istri dibuatkan teh.
Peristiwa itu terjadi di Lingkar Pusaka Indah, Rt03/08 Kelurahan Cijati, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka pada Jumat (21/11) sekitar pukul 13.00 WIB. Tepatnya di warung milik pelaku.
"Korban pulang salat Jumat datang ke warung, saat itu oleh pelaku ditawari minum teh, namun oleh korban ditolak," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Sulistyo Pudjo Hartono, pada wartawan, Sabtu (21/11).
Adu mulut tak dapat terhindarkan. Dan pelaku yang sudah murka berkata. "Mengapa jika ditawari minum selalu ditolak, mengapa jika ditawari ibunya selalu mau," jelas Pudjo.
MN dengan kalut yang melihat pisau langsung menghujamkan pisau dapur ke tubuh korban.
"Akibat kejadian tersebut korban mengalami luka lecet di bagian dada dan punggung, sedangkan paha kiri mengalami luka sobek dengan dua jahitan," tandasnya.
Ditegur sering pulang larut malam, suami menyundut rokok ke istri
Tak terima ditegur istri karena sering pulang larut malam, Wayan P (44) murka dan menyundutkan rokok ke bahu istri. Sang istri, Ni Wayan S (39) mengadukan perbuatan suaminya ke Polres Buleleng, Bali.
Wayan S datang ke Polres Buleleng sambil menangis dan menunjukkan luka bakar pada bahunya. Dia bercerita kalau semalam dianiaya suami dengan cara disundut rokok.
"Dari pagi hingga larut malam kerja, kerja apaan. Saya tanya baik-baik, saya tanya apa punya simpenan. Tetapi suami saya malah marah-marah," cerita S di hadapan petugas kepolisian di Mapolres Buleleng, Senin (2/11).
Dari sejumlah saksi yang dimintai keterangan juga membenarkan bahwa malam itu terjadi keributan hebat di rumah Wayan S di Kelurahan Kampung Baru, kota Singaraja Buleleng. Kejadiannya sekira pukul 23.50 Wita.
Saat itu, suaminya pulang malam setelah sejak pagi hari meninggalkan rumah dengan pamit untuk bekerja. Kepulangan suaminya ini tidak disambut baik istri. Istrinya menduga suaminya itu terlibat perselingkuhan dengan perempuan lain karena pulang larut malam.
Karena kesal dituduh demikian, suaminya yang saat itu sedang merokok langsung menyundutkan bara rokok ke bahu kiri istri.
2 Minggu ditolak berhubungan intim, suami bacok istri pakai golok
Seorang suami yang berdomisili di kawasan Islamic, Jalan Bugis, Tanjung Priok, Jakarta Utara, tega membacok istrinya dengan sebuah golok. Akibat perbuatannya, istrinya mengalami luka di bagian kepala dan hidung.
Budiman alias Mandor tega membacok istrinya sendiri yang bernama Racel Caterina lantaran geram tak dikasih jatah berhubungan intim dalam dua minggu terakhir. Pekerjaan istri yang merupakan seorang biduan, semakin membuat Mandor geram dan menuding sang istri selingkuh dengan pria lain.
"Biasanya kan dia sediain kopi sama makan. Udah wajib lah ya kan sebagai tugas istri. Tapi dua minggu kemarin enggak. Lagian pas saya ajak 'maen' dia tumben-tumbenan nolak. Gahar lah saya," aku Mandor kepada wartawan, di Mapolres Jakarta Utara, Rabu (21/10).
Amarah Mandor semakin memuncak usai Racel diam membisu saat ditanya alasan menolak memberikannya makan termasuk berhubungan intim. Tak pikir panjang, dia pun langsung mengambil sebilah golok di dapur dan mengayunkannya ke kepala dan hidung istrinya.
"Saya tanyain kenapa enggak sediain makan. Dia diam aja. Ya namanya kesal saya ambil golok aja, saya hantem kena kepala belakang sama kena hidungnya," seloroh Mandor.
Gara-gara telat menyapu, ibu di Palembang lebam dihajar suami
Hanya gara-gara telat menyapu di dalam rumah, seorang ibu rumah tangga (IRT) berinisial SA (28) dianiaya suaminya, M Aldi (29). Korban yang mengalami lebam di sekujur tubuhnya itu akhirnya melapor ke polisi.
Kepada petugas, SA mengaku mengalami kekerasan di rumahnya di Jalan Kauman, Kelurahan Talang Keramat, Kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (30/9) sekitar pukul 06.30 WIB. Korban dipukuli pelaku menggunakan tangan kosong di bagian wajah, perut, tulang rusuk, dan rambut dijambak.
"Pagi tadi aku digebuki pak, cuma karena telat nyapu. Gimana mau nyapu, anak saya nangis, dia santai-santai saja," kata SA saat melapor di SPKT Polda Sumsel.
Menurut SA, sikap kasar suaminya merupakan tukang bangunan itu sudah lama terjadi. Dia kerap ringan tangan sejak menikah lima tahun silam. Penyebabnya beragam, mulai dari mabuk usai minum tuak, anak menangis, hingga marah tanpa sebab apapun. Namun, korban masih bersabar demi dua putrinya.
"Sudah ratusan kali pak digebuki, main tangan terus. Kadang dia (pelaku) habis minum tuak. Saya capek pak, biar dia ditangkap saja," ujar SA.