Gara-gara Makan Biskuit di Tempat Tidur, Ayah di Pangkep Tega Aniaya Anaknya
Ibu korban, NA (30) melaporkan tindakan kekerasan dilakukan suaminya terhadap anaknya
Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Kepolisian Resor Pangkep menangkap seorang pria JM (37) usai menganiaya anak kandungnya inisial MRW (4). Sebelumnya, ibu korban, NA (30) melaporkan tindakan kekerasan dilakukan suaminya terhadap anaknya.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Pangkep, Ajun Komisaris Prawira Wardany menjelaskan penganiayaan dilakukan JM terhadap anak kandungnya pada pukul 18.30 Wita, Sabtu (7/9). Penganiayaan dilakukan di rumahnya di Kelurahan Bontoa, Kecamatan Minasatene, Kabupaten Pangkep.
"Ibu korban melaporkan penganiayaan dilakukan suaminya terhadap anaknya," ujarnya di Mapolres Pangkep, Kamis (12/9).
Prawira menjelaskan kronologi berawal saat ibu korban membawa ketiga anaknya membeli biskuit di sebuah warung. Setelahnya, korban bersama dua saudaranya masuk ke kamar dan makan biskuit yang dibeli
"Korban memakan biskuitnya di atas kasur. Saat itu, kakak korban melapor ke ayahnya jika korban ini makan biskuit di atas kasur," tuturnya.
Mendapatkan laporan tersebut, pelaku langsung menarik korban. Saat itulah, pelaku memarahi dan memukul korban.
"Pelaku melihat korban, lalu menariknya dari atas kasur kapuk ke atas kasur springbed sambil mengatakan kenapako makan biskuit ditempat tidur, banyak semut nanti," tuturnya.
Prawira menambahkan pelaku memukul korban berungkali. Bahkan, tangisan anaknya sendiri tak menghentikan pelaku memukul korban.
"Pengambil sapu lidi kemudian memukul korban berulang kali. Sehingga korban menangis kesakitan," tuturnya.
Pada saat istrinya pulang, pelaku menyampaikan telah memukul anaknya. Tak terima anaknya dianiaya, istrinya langsung ke polisi.
"Keesokan harinya, ibu korban melaporkan penganiayaan itu. Akibat penganiaya itu, korban mengalami luka memar dan lebam," tuturnya.
Prawira menambahkan selama ini pelaku tidak memiliki pekerjaan dan hanya bergantung pada pendapatan istri. Selain itu, pelaku ternyata sering melakukan kekerasan terhadap istri dan anaknya.
"Pelaku tidak mau bekerja, sehingga istrinya yang bekerja. Pelaku juga sering melakukan KDRT terhadap istri dan ketiga anaknya. Namun, istrinya baru melaporkan kejadian tersebut dikarenakan sudah tidak tahan," pungkasnya.