Pernah Laporkan Istrinya Selingkuh, Pria di Konawe Kritis Usai Dibacok Mertua dan Iparnya
Motif keduanya menganiaya RS karena sakit hati anak dari MS yang merupakan istri RS dilaporkan ke polisi karena berselingkuh.
Seorang pria inisial RS (34) kritis usai dibacok dan dianiaya oleh mertua dan iparnya inisial MS (54) serta SP (34). Motif keduanya menganiaya RS karena sakit hati anak dari MS yang merupakan istri RS dilaporkan ke polisi karena berselingkuh.
Kepala Kepolisian Tongauna, Inspektur Dua Fahri Latekeng mengatakan kedua pelaku penganiayaan terhadap RS yakni MS dan SP kini telah ditangkap. Fahri mengungkapkan bahwa kedua pelaku dengan korban memiliki hubungan keluarga.
"Kedua pelaku ini adalah mertua dan ipar korban. Kedua pelaku sudah kita amankan meski sebelumnya sempat kabur usai kejadian," ujarnya kepada wartawan, Minggu (25/8).
Fahri mengungkapkan butuh usaha persuasif untuk mengamankan pelaku. Pasalnya keduanya kabur bersembunyi di rumah keluarganya di Desa Puumbinisi, Kecamatan Pondidaha, Kabupaten Konawe.
“Pelaku akan diserahkan ke Polres Konawe untuk dilakukan proses lebih lanjut,” tuturnya.
Fahri menjelaskan kronologi penganiayaan berawal saat RS dan SP ikut kerja bakti memperbaiki jalan Desa Andalambe, Kecamatan Tongauna Utara pada Jumat (23/8). Saat itu, RS dan SP bersenggolan sehingga terjadi cekcok.
"Saat mereka berdua ini cekcok dan saling dorong, pelaku MS datang dan langsung memukul kepala korban. Di saat bersamaan pelaku SP yang membawa parang langsung membacok korban di bagian leher," ungkapnya.
Fahri mengungkapkan pelaku SP tidak hanya sekali membacok korban, tetapi empat kali. Akibatnya, korban kritis dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Konawe
"Korban alami luka terbuka di leher belakang dan dilarikan ke rumah sakit," kata Fahri.
Usai kejadian tersebut keduanya langsung kabur ke hutan, hingga akhirnya berhasil ditangkap. Fahri mengungkapkan motif kedua pelaku melakukan penganiayaan terhadap RS karena malu.
"Sebelumnya korban ini pernah melaporkan istrinya kasus perselingkuhan ke kami dan kantor desa," sebutnya.
Hal itulah yang membuat kedua pelaku malu hingga dendam kepada korban. Kini polisi masih mendalami kasus ini.