Gara-gara mabuk, anggota TNI tewas dikeroyok teman
Korban pada saat mabuk teriak-teriak mengeluarkan kata-kata kasar dan meminta keluar dari mobil.
Seorang anggota TNI yang bertugas di Yonif Mekanis 741/SBW, Jembrana tewas karena dikeroyok teman-temannya. Pengeroyokan tersebut terjadi lantaran korban mabuk setelah pesta miras oplosan.
Informasi yang dihimpun Selasa (14/4) menyebutkan, ini terjadi pada minggu malam pukul 20.30 WITA terhadap korban Serka Rikiman, anggota Yonif Mekanis 741/SBW, Jembrana yang diduga dilakukan oleh Sertu I Made Alit Prawira, anggota Yonif Mekanis 741/SBW, Jembrana bersama teman-temannya.
Diantaranya Serka Adhitya Prima C.W, Sertu I Putu Mardita dan Serda Satria Wirayuda, kesemuanya anggota Yonif Yonif Mekanis 741/SBW, Jembrana.
Kasus penganiayaan yang menyebabkan korban Serka Rikiman tewas berawal pesta miras yang dilakukan oleh Serka Anditya bersama Sertu I Putu Mardita di Cafe Ratu yang berlokasi di Jalan Ngurah Rai, Kabupaten Jembrana, Bali.
Usai pesta miras, sekitar pukul 15.00 WITA, mereka berdua bermaksud kembali ke rumah susun (Rusun) Yonif Mekanis 741/SBW Jembrana. Namun sebelum sampai tujuan, mereka sempat mampir ke swalayan Hardys untuk membeli Mansion House, Pupply Orange dan Bir Bintang untuk dibawa ke Rusun.
Sesampai di rusun Nomor 35 mereka bertemu Sertu I Made Alit Prawira. Mereka bertiga sepakat melakukan pesta miras oplosan di Rusun nomor 35 Yonif Mekanis 741/SBW Jembrana.
Sekitar pukul 17.30 WITA, mereka bertiga menuju ke Gilimanuk, sudah dalam keadaan mabuk berat. Dengan menggunakan mobil sedan Honda City, meluncur ke Pelabuhan.
Di dalam mobil yang dikemudikan oleh Serda Satrya Wira Yudha dan korban duduk di depan di samping sopir. Dalam perjalanan menuju Gilimanuk tersebut mereka melanjutkan pesta miras oplosan di dalam mobil, hingga korban Serka Rikiman mabuk dan berteriak-teriak dengan kata-kata ngawur serta meronta minta keluar dari mobil.
Mengetahui korban mabuk, Serka Anditya kemudian memerintahkan sopir untuk mengarahkan mobil ke arah jalan menuju Singaraja guna mencari tempat sepi.
Mobil mereka hentikan di tempat sepi sekitar 100 meter dari pertigaan Cekik, Gilimanuk. Mereka mencari tempat sepi pinggir hutan dengan maksud menenangkan korban.
Namun, saat mobil berhenti, korban yang dalam kondisi mabuk tiba-tiba keluar dari mobil sambil terus berteriak histeris dan meronta, hingga selanjutnya korban dipaksa masuk kembali ke dalam mobil untuk diajak kembali pulang menuju asrama Yonif Mekanis 741/SBW Jembrana.
Dalam perjalanan pulang itulah, korban yang terus berteriak histeris dan meronta sambil mengeluarkan kata-kata kasar, dianiaya oleh teman-temannya hingga wajahnya nyonyor dan dadanya memar serta mengeluarkan darah.
Sesampai di Mako Yonif Mekanis 741/SBW, sekitar pukul 20.15 WITA, Serka Anditya turun begitu saja dan langsung ke Rusun, selanjutnya Sertu I Made Alit, Sertu I Putu Mardita dan Serda Satria mengeluarkan korban dari mobil dalam kondisi sudah berlumuran darah.
Serda Satrya selanjutnya meminta bantuan kepada anggota yang ada di Rusun untuk membantu mengangkat korban, dan sekembalinya dari Rusun Serda Satria melihat Sertu I Putu Mardita Mardita menahan dengan memeluk tubuh Sertu I Made Alit karena saat itu Sertu Alit masih berusaha menyerang korban lantaran kesal terhadap tingkah laku korban.
Korban sempat diberikan upaya pengobatan P3K oleh Dansikes Yonif Mekanis 741/SBW. Namun sekitar pukul 20.30 WITA, karena luka korban cukup parah di bagian wajah kemudian dievakuasi ke RSUD Negara.
Lantaran luka korban cukup parah, akhirnya korban di rujuk ke RSUP Sanglah sekitar pukul 23.17 WITA. Sayangnya setelah beberapa jam mendapat perawatan di RSUP Sanglah, namun Senin (13/4) sekitar pukul 20.00 WITA, korban meninggal dunia.
Saat ini kabarnya para pelaku berikut barang bukti berupa 1 unit mobil sedan Honda City, warna Merah Hitam, Nopol DK 413 BA, milik Serda Satrya serta beberapa botol bekas pesta miras, dilimpahkan ke Denpom IX-3/Denpasar, untuk diproses sesuai prosedur hukum yang berlaku.
Hingga saat ini, pihak pimpinan kesatuan korban belum bisa dikonfirmasi terkait masalah ini.