Gara-gara minta rumah, Rohim murka dan habisi pacar dengan palu
Rohim membunuh saat pacarnya sedang tidur.
Seorang tukang ojek nekat membunuh pasangan gelapnya di Kampung Pekopen, Desa Lambangjaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Rabu (27/4). Alasannya, dia murka saat sang kekasih meminta dibelikan rumah.
Kasubag Humas Polresta Bekasi, AKP Endang Longla mengatakan, peristiwa itu bermula ketika pelaku, Saiful Rohim (47), sekitar pukul 17.00 WIB, bertemu dengan pasangannya, Marpuah (50), tak jauh dari rumah kontrakannya.
"Pelaku bertemu dengan korban di depan masjid dan ditanya 'mau kemana.' Korban menjawab sambil di atas sepeda motor, 'ingin beli bensin," kata Endang, Kamis (28/4).
Usai membeli bensin, kata Endang, lalu Rohim mengajak Marpuah pulang ke kontrakan. Sesampainya di kontrakan, keduanya menonton televisi sambil makan bersama. Akhirnya sekitar pukul 20.30 WIB mereka tidur.
Sebelum tidur, lanjut Endang, Marpuah menagih janji minta dibelikan rumah sebelum lebaran. Namun, Rohim tidak bisa memenuhi permintaan itu karena tak memiliki uang.
"Emang beli rumah seperti beli cabai," ucap Endang menirukan ucapan Rohim.
Setelah Marpuah tertidur pulas, Rohim tak bisa tidur karena memikirkan perkataan pasangannya yang selalu menagih minta dibelikan rumah. Padahal, dia sudah membelikan sepeda motor.
"Menjelang tengah malam, pelaku mengambil palu yang terletak di bawah meja dan memukulkannya ke kepala belakang korban sebanyak enam kali," ujar Endang.
Marpuah pun tewas. Usai membunuh, Rohim datang ke rumah pacarnya dan meminta maaf, serta mengakui telah membunuh Marpuah. Sekitar pukul 05.00 WIB, Rohim menyerahkan diri ke Polsek Tambun.
"Hubungan pelaku dengan korban tidak ada tali pernikahan. Namun sudah satu rumah selama tujuh bulan," lanjut Endang.
Atas perbuatannya, Rohim kini mendekam di sel tahanan Polsek Tambun, dijerat dengan pasal 338 KUHPidana tentang pembunuhan. Ancamannya 15 tahun penjara. Palu digunakan buat membunuh Marpuah juga sudah disita.
"Penyidik masih memeriksa tersangka untuk mendalami motif pembunuhan itu," tutup Endang.